(78).SENJA KELABU
Oleh: Noeroel Koemala
***
Cahaya senja telah sirna
Berganti gelap malam
Bulan yang redup
Bersembunyi di balik awan
***
Begitupun kehidupan
Yang datang akhirnya pergi
Yang kokoh menjadi lemah
Yang belia akan menua
***
Aku manusia penghuni bumi
Tubuh semakin renta
Kaki tak lagi kokoh berdiri
Semangat telah terenggut paksa
***
Kedua mata ingin terpejam
Sejenak ingin lepaskan segalanya
Namun terlintas bayangan dosa - dosa
Terbersit kenangan nestapa
***
Jiwa lunglai dalam hening
Menahan sesak di dada
Mendekap selaksa rindu
Oh, lelahnya sebuah penantian
***
Asa semakin larut
Bersama waktu yang semakin surut
Doa - doa penawar duka nestapa
Semoga diterima - Nya
***
Taman Mutiara, 3 Juli 2020
#taGur ke-78
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang sarat makna , mantap Bu KS
Terima kasih ibu Khatijah.
indah puisinya. menyemangati diri sendiri untuk selalu ingat
Mantap!
Terima kasih Pak Rizal atas kunjungannya...