Dialah Wanita Perkasa Itu!
DIALAH WANITA PERKASA ITU
Pada fitrahnya perempuan adalah makhluk lemah lembut, gemulai dan rapuh. Ia adalah makhluk yang sangat suka disayang dan dimanja. Makhluk yang seharusnya dijaga dan dicintai.
Namun pada kenyataannya, banyak wanita yang harus keluar dari kodratnya karena kehidupan memaksa mereka mengubah diri mereka dari yang tadinya tulang rusuk menjadi tulang punggung.
Lihatlah di luaran sana; istri-istri yang ditinggalkan suaminya harus mampu membelah dirinya menjadi ibu sekaligus ayah bagi anak-anaknya. Ia akan berperan sebagai ibu yang penuh kasih sayang, yang bekerja berjibaku menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, menyiapkan segala kebutuhan serta melayani dan mengurus kepentingan anak-anak dengan penuh keikhlasan.
Ketika urusan rumah telah selesai ia pun segera bertransformasi dan bermetamorfosis menjadi sosok ayah, tulang punggung keluarga, bekerja keras membanting tulang dari pagi hingga petang mengais rezeki untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan anak-anaknya. Ia mengerjakan apapun itu, walau seberat apapun pekerjaan itu sepanjang ia mampu. Ia tidak pernah memilih-milih pekerjaan sepanjang pekerjaan itu memberi rezeki halal baginya akan ia kerjakan.
Serendah dan sehina apa pun pekerjaannya di mata manusia, ia tak pernah peduli, ia takkan gengsi. Toh, ia sesungguhnya punya harga diri yang tinggi. Ia tak pernah meminta-minta belas kasihan orang lain atau mengemis di pinggiran jalan. Ia bekerja keras menjual tenaganya dan memeras keringatnya
Saksikanlah, ia telah mengubah dirinya yang lemah lembut menjadi makhluk gagah perkasa walaupun sebenarnya itu bukanlah inginnya. Sesungguhnya ia membutuhkan kasih sayang dan perlindungan. Seharusnya ia diayomi bukan mengayomi. Sesungguhnya ia adalah Sang Ratu yang seharusnya bertahta di rumahnya, sebagai singgasananya
Memang kenyataan takkan selalu sesuai dengan harapan. Menjadi gagah perkasa adalah satu-satunya pilihan baginya. Jika ia tidak kuat dan tangguh lalu siapa yang akan memperjuangkan anak-anaknya?
Sungguh berat perjuangannya. Betapa curam jalan yang mesti dilaluinya. Belati kehidupan tak henti-henti mencabiknya namun ia tak pernah menyerah. Luka-luka yang merajamnya, kepedihan demi kepedihan yang menyiksanya adalah sahabat karib baginya. Hingga Ia pun tak lagi pernah mempertanyakan Sampai kapan ia akan sanggup bertahan. Ia bahkan telah lupa akan rasa sakit sebab sakit telah menjadi darah di nadinya.
Sungguh, dialah wanita perkasa yang tak koyak dirajam belati cobaan, tak hancur dihempas badai topan beliung kehidupan.
_______
Nurmalia Siregar
Pekanbaru, 21.10.2019
Monday, 10.39 AM
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masya Allah, begitu tangguhnya perempuan dari tulang rusuk menjadi tulang punggu. Seharusmta dilindungi malah melindungi. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Masyaallah Sukses dan sehat terus bunda. Barakallahu fiik ❤️
Terimakasih bu. Semoga bermanfaat ❤️
Keren Bu
Terimakasih bu. Semoga bermanfaat ❤️