Ibu, Ajari Aku untuk Menjadi Sepertimu
Ibu, bolehkah kupinjam sebentar matamu agar aku tahu bagaimana caramu melihat dunia? Sebab aku ingin menjadi seperti dirimu; makhluk lemah lembut namun tetap berdiri kokoh dan gagah perkasa bahkan setelah dicabik-cabik oleh kekecewaan, ditikam oleh belati cobaan dan dihempas oleh puting beliung kehidupan.
Ibu, tolong pinjamkan aku hatimu sekejap saja. Agar aku mengerti betapa indahnya caramu memaknai hidup ini. Aku sungguh ingin sebijaksana dan searif dirimu dalam menjalani kehidupan ini.
Betapa engkau mengorbankan kehidupanmu untuk orang-orang yang engkau cintai, tanpa sekalipun mengharapkan pamrih dan balas jasa.
Engkau tetap tersenyum ketika pengorbananmu tak terlihat. Engkau tetap ikhlas bahkan ketika tetesan keringat dan deraian airmatamu luput dari perhatian orang-orang yang engkau sayangi.
Engkau bahkan tetap sabar dan tak goyah ketika orang-orang yang selalu engkau rawat dengan seluruh hati dan engkau jaga dengan sepenuh jiwa, justru membalas pengorbananmu dengan melukai hati dan menyakiti jiwamu.
Ibu, aku ingin memiliki hati seperti hatimu, hati yang entah terbuat dari apa, hati yang lembut namun tetap utuh dan indah bentuknya, walau sekeras apapun ia dibenturkan dan dihempaskan.
Ibu,
Pinjamkan aku kedua lenganmu, yang tampak lemah dan rapuh namun sedemikian kuat dan sanggup menggendongku ketika aku kecil. Pinjamkan aku sepasang lengan kokohmu yang tak pernah lelah menopang kehidupan orang-orang yang engkau cintai. Sepasang lengan yang selalu mendekap dan menguatkan di kala sedih menerpa. Agar aku bisa belajar menjadi insan yang kuat, yang tak mudah kalah di saat ujian demi ujian kehidupan membuatku lelah dan hendak menyerah.
Ibu, pinjamkan aku kedua kakimu, yang tetap melangkah dengan tegar walau seberat apapun cobaan menghadang. Kaki yang tak pernah surut dan mundur walau sekeras apapun ujian menerjang. Sepasang kaki yang tetap tegak berdiri dan terpacak ke bumi, walau puting beliung kehidupan sedemikian keras menghempas.
Ibu, engkaulah wanita terindah dalam hidupku; engkau sumber inspirasi dan motivasiku. Terimakasih telah mengajariku banyak hal. Terimakasih telah melatih, menempa dan mengasahku hingga aku menjadi perempuan perkasa seperti sekarang ini.
.
📝Nurmalia Siregar
Pekanbaru, 24.08.2016
Wednesday, 01.45 AM
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah, Pendekar Pena Pekanbaru telah kembali. Hatiku merindu menunggu lembut tulisanmu, mataku sayu menanti bait-bait tulisan sehalus sutera, setajam pedang wushu. Ibu, ajari aku menjadi sepertimu. Sorot tajam matamu, tegar sekuat baja hatimu, dan kokohnya lenganmu. Ingin kupatri dalam jiwa sunyi, betapa aku ingin menjadi sepertimu. Ibu, pinjamkan aku separuh saja kesabaranmu, agar kumampu berenang dalam gelombang ujian hidup sepertimu. Ibu, pinjamkan aku separuh saja kelembutanmu, agar kudapat menjadi ibu terbaik untuk anak-anakku. Ibu, pinjamkan aku separuh saja ketulusanmu, agar taklelah kumengabdi pada suamiku. Ibu, sekali lagi pinjamkan semuanya padaku. Hatimu lemah, tapi tak mudah berdarah. Hatimu keras, tapi lembut tuk anak dan suamimu bernaung. Ibu, di telapak kakimu surga, di mulutmu doa, dan di tanganmulah takdirku, anakmu. Ibu, pinjamkan aku semua. Selamat hari ibu, Bunda Nurmalia. Jadilah ibu terhebat untuk Kak Ega, Dik Faiz, Dik Dafi, dan Dik Dafi. Terimakasih, Bunda Nurmalia.
Dik Faqi
MasyaaAllaah, sekian waktu tak bersua di dunia maya, pesona bunda Ayi masih demikian membahana. Tak sanggup ku ungkapkan kekagumanku dalam kekata. Dan tentang ibu, tak ada yang lebih indah dari rangkaian dedoa ibu, tak ada yang lebih makbul dari untaian bebait pinta yang ibu angkasa kan hingga bergaung ke langit ke tujuh. Ibu adalah bidadari tak bersayap yang rela berkorban jiwa dan raga demi orang-orang tercinta. Cintanya tak terukur, kasihsayangnya tak bertepi. Pengorbanannya takkan pernah terbalaskan. Pengabdiannya takkan sanggup untuk dilunaskannya. Semoga bunda Ayu dan keluarga selalu sehat. Sukses terus bunda. Barakallaah❤
Dan syukron atas salam hangatnya. Salam hangat untuk Ayah Umar, Kak dimas , Kak Ghaliyh, dan Dik Damar dan mbak Anggi.
Insyaallah, Bunda Nurmalia. Salam hormat dari kami untuk Ayah Kusbiantoro.
Subhanallah, indah sekali bahasa bunda, tutur santun penuh kasih tertoreh lewat untaian kata. Kasih ibu luar biasa tiada kata yang mampu untuk mengungkapkanya dan tidak ada habis untuk menceritakannya. Selamat hari ibu, bunda, tetap sehat, semangat dan selalu menginspirasi.
MasyaaAllaah, syukron atas kunjungan dan apresiasi bunda Rita. Benar bunda ibu adalah wanita lemah lembut namun perkasa. Wanita yang tampak rapuh namun sekuat baja. Cintanya tak terukur, kasihsayangnya tak bertepi. Semoga bunda Rita dan keluarga selalu sehat. Sukses terus bunda. Barakallaah❤
Tak bisa diri ini merangkai kata untuk menggambarkan sosok malaikat yang dikirimkan Allah kepada putra putrinya...Selamat Hari Ibu..Bunda Nurmalia..Barakallah...
MasyaaAllaah, tidak ada kata yang sanggup mengungkapkan keindahan seorang ibu. Tak cukup rangkaian kalimat untuk ungkapkan betapa besar cinta dan kasih sayangnya. Semoga bunda Rini dan keluarga selalu sehat. Sukses terus bunda. Barakallaah❤
mantap sist
Thanks a lot cintaku
Oh, ibuu... Ibu kita. Sehat dan berkah utk Bu Lia. Senangnya ada Bu Lia... Sehat dan berkah utk ibu dan keluarga...
MasyaAllaah. Syukron bunda Fila atas apresiasinya. Semoga bunda Fila dan keluarga selalu sehat. Sukses terus bunda. Selamat menikmati liburan. Barakallaah ❤
Tulisan tentang ibu takkan pernah habisnya, menulis tentang ibu takkan ada tamatnya. Sukses bunda.
Benar ukhty. Syukron atas kunjungan dan apresiasi ukhty. Semoga selalu sehat dan sukses. Barakallaah ❤
Masha Allah, tulisan yang sangat menyentuh hati dan menggugah jiwa. Sukses bunda. Barakallaah
Masyaallaah. Terimakasih pak Rayhan. Barakallaah
Masyaallaah. Terimakasih atas apresiasi ukhty. Sehat dan sukses terus ukhty. Barakallaah❤
Tulisan yang luar biasa bunda. Sangat menginspirasi. Sukses terus bunda.
Masyaallaah. Terimakasih pak Rayhan. Barakallaah
Masha Allaah, sukaaa sama tulisan ini. Menyentuh hingga sanubari terdalam. Sehat dan sukses bunda.
Masyaallaah, syukron atas kunjungan dan apresiasi ukhty. Sehat dan sukses ukhty. Barakallaah ❤
Keren tulisan bunda
MasyaAllaah. Syukron ukhty. Barakallaah.
Luar biasa. Rasa penghormatan dan sanjungan pada Ibu yang disampaikan melalui sebuah monolog yang indah mengesankan. Saya suka pilihan kata dan metaforanya. Salam kenal dari saya, Bu Nurmalia
MasyaaAllaah, syukron atas kunjungan dan atensi Pak. Asep. Salam kenal dari Pekanbaru Riau. Semoga Pak Asep dan keluarga selalu sehat. Sukses terus pak. Barakallaah.
Cerita tentang ibu takkan pernah usai untuk ditulis. Mantap bunda. Sukses terus.
Benar pak Rangga. Terimakasih atas kunjungan dan apresiasi pak Rangga. Barakallaah
Tulisan ini sangat indah bunda Nurmalia. Menyampaikan pesan tentang bagaimana dalamnya cinta seorang ibu dengan cara yang menggugah hati. Sukses buat bunda
MasyaAllaah, berusaha untuk menulis tentang ibu, namun masih banyak yang belum bisa diungkapkan oleh kekata. Barakallaah.
Ibu Nurmalia bagus banget tulisannya, gaya bahasa dan kisa katanya tidak garing dan menjemukan, membawa imajinasi saya ke sosok ibu yang luar biasa.
MasyaAllaah, terimakasih atas atensi bunda Darmini. Sehat dan sukses terus bunda. Barakallaah❤.