Engkau yang sedang berjuang disana, jauh entah di belahan bumi mana. Mungkin saat ini kita sedang sama-sama melakukan hal yang sama. Sedang menyibukkan diri untuk mempersiapkan masa depan kita. Aku sibuk menimba ilmu dunia dan akhirat, mengasah potensi dan talentaku serta memoles kepribadiaku. Engkau pun tak kenal lelah, tak pernah letih belajar dan bekerja demi kehidupan kita nantinya. Hingga Lelahku juga lelahmu. Perjuanganku juga perjuanganmu.

Aku yakin engkau adalah orang yang sangat sabar. Menjalani hari demi hari yang penuh tantangan dan rintangan dengan semangat perjuangan. Kelak ketika kita bersua, mungkin banyak cerita dan kisah hidup yang telah kita lalui mirip dan sama sama lainnya. Meski raga kita belum berjumpa.

Engkau belahan jiwaku, dirimu bagian dariku. Sebab engkaulah yang akan menjadi pelengkapku nantinya di masa depan. Segala ketidaksempurnaanmu, akan disempurnakan oleh kelebihanku. Begitupun sebaliknya ketidaksempurnaanku akan disempurnakan oleh segenap keistimewaanmu. Kita akan selalu setia untuk saling membersamaiku.

Kelak, engkau akan jadi pakaianku. Dan aku akan menjadi perhiasanmu. Kita selayaknya sebuah bayang yang satu. Jiwa yang sama terbelah menjadi dua. Masuk ke dalam dua raga yang berbeda.

Aku dan kamu sejatinya mirip. Tidaklah sama persis hanya saja seperti satu bagian yang saling melengkapi. Seperti sepatu kanan dan kiri. Yang persatuannya sebab perbedaan yang membuatnya saling menyeimbangkan. Serasi.

Namun aku ingin menyudahi dulu pencarian tentangmu. Izinkan aku menikmati kesendirianku saat ini dengan pengabdianku pada dua orang yang juga bagian hidupku. Bahkan hidup matiku. Orang tuaku.

Sudah cukup aku menerka-nerka siapa namamu wahai masa depanku. Saat ini hanya bayangmu yang ku tahu. Tetapi aku yakin, usahaku saat ini juga sedang engkau lakukan meski dengan versi yang berbeda.

Sudah cukup aku memikirkan siapa dirimu, bagaimana rupamu dan kapan kau akan datang menjemputku. Cukup bagiku mengirimkan doa untukmu yang sedang berjuang disana.

Aku harap Allah selalu menyertai setiap langkahmu. Menguatkan punggungmu atas amanahmu saat ini. Hingga menjadikanmu sosok teladan yang nanti akan menjadi imamku. Pembimbing dunia dan akhiratku.

Sudah ya, aku cukupkan saja membahas tentangmu. Selamat meneruskan perjuangan masing-masing dulu. Aku titip kamu kepada yang Maha Menjaga agar senantiasa Allah selalu menjagamu disetiap waktu.

Harapku satu, diriku dan dirimu bisa menjaga hati dan kesucian diri agar terjaga semua niat karena Illahi.

Sampai jumpa di masa depan. Yang di Ridhoi dan diberkahi. Aamiin .

Note : didedikasikan untuk para jomblo fisabilillah. Semoga menginspirasi.