Sajak Kabut Asap
Aku adalah anak negeri asap
Anak dari negeri antah berantah
negeri tempat para siluman putih merayap meliuk-liuk di mana-mana, di segala penjuru.
Negeri ini sungguh penuh misteri, diselimuti kabut tebal putih hingga mataku tak bisa lepas memandang. Aku bahkan tak lagi mengenali orang-orang di sekitarnya; sebab wajah mereka kini telah serupa satu sama lainnya; serba putih.
Di negeriku...
Asap setia mengasapiku; ia ada disamping, di belakang, dan di depan. Seperti hantu, ia gentayangan dimana-mana. Menguasai setiap sudut, setiap ruang.
Dimana ada aku disitu ada asap
Asap tak pernah lekang dariku
Ia teramat setia; tak bosan-bosannya.
Ia mengajakku bercengkerama.
Ia melekat disetiap pori-poriku
Memenuhi rongga paru-paruku.
Menguasaiku disetiap tarikan nafasku
Asap dan aku tak terpisahkan;
Aku batuk karena asap
Aku sesak karena asap
Mataku pedih perih karena asap
Kepalaku pusing karena asap
Tak dapat kupungkiri
Kesetiaan asap mengasapiku
Ia pantang menyerah
tak pernah gentar oleh apapun jua
Bahkan hujan buatan di hari itu,
juga tak mampu membuatnya bergeming
Ia tetap tebal dan makin beringas
Tetap setia menyelimutiku, mengasapiku
Bahkan kini aku dan asap tak bisa dibedakan
Kapanpun dan di manapun, aku selalu berbau asap.
Kabut asap
Menguasai negeriku
Mengasapi setiap sudut-sudut negeriku
Bahkan, jika tak berasap
Jangan coba-coba sebut itu negeriku
Karena negeriku adalah asap
dan asap adalah negeriku
Kabut asap menggerayangi setiap pelosok negeriku. Dengan pongah dan angkuh ia mengangkangi negeriku.
Negeriku bertekuk lutut di kakinya; sebab di negeriku kini ia telah menjadi TIRANI.
_____________
Pekanbaru, senin14 september 2015
Nurmalia Siregar
Jam 06.40 WIB
At my home sweet home
Note: ditulis tahun 2015 yang lalu, saat itu kabut asap sangat tebal menyelimuti Pekanbaru dan sekitarnya, jarak pandang hanya 2 meter saja. Bahkan korban pun berjatuhan. Anak-anak meninggal dunia karena terserang infeksi saluran pernapasan (ISPA). Sungguh sebuah tragedi!!!!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
negeri asap..berarti kaya akan api. Ok Bun salam sukses.
Begitulah kenyataan yang terjadi di Riau, kami sangat kaya akan asap. Salam sukses Pak. Barakallahu fiik
Masya Allah, Bunda Nurmalia masih ingatkah aku. Atau jangan jangan mukaku juga sudah tertutup asap yah Bund, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik
MasyaAllaah, walau telah sekian lama tidak berkomunikasi daj berinteraksi dengan para sahabat penulis di gurusiana, saya takkan pernah melupakan para sahabat di sini. Sehat dan sukses selalu bunda, barakallahi fiik
Bundaaaaaa Nurmaliaaa.....Akhirnya dirimu muncul juga di sini...Kangen dengan tulisan yang penuh rasa....Semoga tetap bisa bersua walau cuma lewat tulisan....
Bundaaaa cantik yg juga selalu kurindukan... Semoga masih bisa menjalin silaturahim dengan sahabat-sahabat di sini Kangen juga membaca tulis bunda Rini. Sehat dan sukses terus bunda. Barakallahu fiik