Nurmalia Siregar

👤Guru bahasa Inggris di SMA Negeri 2 Tambang Jl. Bupati Kec. Tambang kab. Kampar Provinsi Riau . 📝Menulis di akun media sosial: ✔Instagram ▶...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sajak Kabut Asap

Sajak Kabut Asap

Aku adalah anak negeri asap

Anak dari negeri antah berantah

negeri tempat para siluman putih merayap meliuk-liuk di mana-mana, di segala penjuru.

Negeri ini sungguh penuh misteri, diselimuti kabut tebal putih hingga mataku tak bisa lepas memandang. Aku bahkan tak lagi mengenali orang-orang di sekitarnya; sebab wajah mereka kini telah serupa satu sama lainnya; serba putih.

Di negeriku...

Asap setia mengasapiku; ia ada disamping, di belakang, dan di depan. Seperti hantu, ia gentayangan dimana-mana. Menguasai setiap sudut, setiap ruang.

Dimana ada aku disitu ada asap

Asap tak pernah lekang dariku

Ia teramat setia; tak bosan-bosannya.

Ia mengajakku bercengkerama.

Ia melekat disetiap pori-poriku

Memenuhi rongga paru-paruku.

Menguasaiku disetiap tarikan nafasku

Asap dan aku tak terpisahkan;

Aku batuk karena asap

Aku sesak karena asap

Mataku pedih perih karena asap

Kepalaku pusing karena asap

Tak dapat kupungkiri

Kesetiaan asap mengasapiku

Ia pantang menyerah

tak pernah gentar oleh apapun jua

Bahkan hujan buatan di hari itu,

juga tak mampu membuatnya bergeming

Ia tetap tebal dan makin beringas

Tetap setia menyelimutiku, mengasapiku

Bahkan kini aku dan asap tak bisa dibedakan

Kapanpun dan di manapun, aku selalu berbau asap.

Kabut asap

Menguasai negeriku

Mengasapi setiap sudut-sudut negeriku

Bahkan, jika tak berasap

Jangan coba-coba sebut itu negeriku

Karena negeriku adalah asap

dan asap adalah negeriku

Kabut asap menggerayangi setiap pelosok negeriku. Dengan pongah dan angkuh ia mengangkangi negeriku.

Negeriku bertekuk lutut di kakinya; sebab di negeriku kini ia telah menjadi TIRANI.

_____________

Pekanbaru, senin14 september 2015

Nurmalia Siregar

Jam 06.40 WIB

At my home sweet home

Note: ditulis tahun 2015 yang lalu, saat itu kabut asap sangat tebal menyelimuti Pekanbaru dan sekitarnya, jarak pandang hanya 2 meter saja. Bahkan korban pun berjatuhan. Anak-anak meninggal dunia karena terserang infeksi saluran pernapasan (ISPA). Sungguh sebuah tragedi!!!!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

negeri asap..berarti kaya akan api. Ok Bun salam sukses.

12 Sep
Balas

Begitulah kenyataan yang terjadi di Riau, kami sangat kaya akan asap. Salam sukses Pak. Barakallahu fiik

12 Sep

Masya Allah, Bunda Nurmalia masih ingatkah aku. Atau jangan jangan mukaku juga sudah tertutup asap yah Bund, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik

12 Sep
Balas

MasyaAllaah, walau telah sekian lama tidak berkomunikasi daj berinteraksi dengan para sahabat penulis di gurusiana, saya takkan pernah melupakan para sahabat di sini. Sehat dan sukses selalu bunda, barakallahi fiik

12 Sep

Bundaaaaaa Nurmaliaaa.....Akhirnya dirimu muncul juga di sini...Kangen dengan tulisan yang penuh rasa....Semoga tetap bisa bersua walau cuma lewat tulisan....

12 Sep
Balas

Bundaaaa cantik yg juga selalu kurindukan... Semoga masih bisa menjalin silaturahim dengan sahabat-sahabat di sini Kangen juga membaca tulis bunda Rini. Sehat dan sukses terus bunda. Barakallahu fiik

12 Sep



search

New Post