Palestina adalah salah satu negeri syam yang sangat istimewa. Rosululloh ﷺ telah mengabarkan keistimewaan negeri ini sejak ratusan abad yang lalu.

Rasulullah ﷺ pernah berdoa meminta keberkahan negeri Syam. “Ya Allah, berikanlah keberkahan bagi kami, negeri Syam dan Yaman.” [Imam Bukhari dan Ibnu Umar]

Negeri di mana banyak nabi yang lahir, diutus, tinggal, atau singgah dalam berdakwah menegakkan nilai-nilai tauhid.

Para nabi yang memiliki ikatan kuat dengan negeri Syam (salah satunya Palestina) yakni: Nabi Ibrahim عَلَیهِ‌ السَّلام, Nabi Ismail عَلَیهِ‌ السَّلام, Nabi Ishaq عَلَیهِ‌ السَّلام, Nabi Musa عَلَیهِ‌ السَّلام, Nabi Musa عَلَیهِ‌ السَّلام, Nabi Yaqub عَلَیهِ‌ السَّلام, Nabi Luth عَلَیهِ‌ السَّلام, Nabi Daud عَلَیهِ‌ السَّلام,Nabi Sulaiman عَلَیهِ‌ السَّلام, hingga kepada Nabi Muhammad ﷺ.

Negeri ini adalah negeri yang diberkahi;

Negeri di mana Nabi Musa عَلَیهِ‌السَّلام berbicara secara langsung kepada Allah ﷻ di bukit Thursina.

Negeri di mana Rosululloh ﷺ mengadakan perjalanan Isra' dari Masjidil Haram di Mekkah, menuju Mesjid Al-aqsa di Palestina dan kemudian mi'raj menuju Sidratul Muntaha.

Negeri di mana tempat berdirinya kiblat pertama umat Islam, yakni Baitul Maqdis atau Masjid al-Aqsha. Selama kurang lebih 16 bulan sejak hijrah dari Makkah ke Madinah, Rosululloh ﷺ dan umat Islam saat itu, melaksanakan ibadah shalat lima waktu dengan menghadapkan wajah ke arah Masjid al-Aqsha. (QS al-Baqarah [2]: 144

Namun kini negeri istimewa ini sedang dirundung luka nestapa sebab penjajah yang teramat kejam hendak merampas dan merampok kedaulatan dan kemerdekaan negeri ini.

Kini negeri ini sedang didera dukacita sebab hak azasi mereka dirampas dengan tak berperikemanusiaan.

Pun, harga diri mereka sebagai manusia diinjak-injak selayaknya sampah.

Dan nyawa-nyawa mereka teramat tak berharga di mata bengis para penjajah.

Namun!

Palestina akan tetap menjadi negeri yang kuat dan teramat gagah perkasa.

Meskipun telah dijajah puluhan tahun, namun jiwa patriotisme dalam dada-dada mereka tetap menyala;

Takkan ada yang dapat memadamkan nyala api perjuangan itu

Takkan ada yang mampu membunuh semangat yang berkobar itu.

Mereka tak pernah takut terhadap gempuran rudal-rudal pemangsa meski nyawa menjadi taruhannya.

Mereka tak gentar meski digempur oleh pesawat tempur dan tank-tank penjagal manusia.

Mereka takkan mundur dan menyerah meski darah-darah menggenangi disetiap sudut negeri.

Mereka akan tetap berdiri gagah perkasa mempertahankan negeri mereka dari rongrongan pada bedebah.

Meskipun mereka harus berjuang sendiri melawan tirani yang meraksasa.

Meskipun Negara-negara tiran adikuasa bersekongkol untuk memerangi dan memusnahkan populasi mereka dari jagad raya.

Mereka tetap percaya bahwa pertolongan Allah ﷻ itu sangatlah dekat dan amat nyata.

Mungkin saat ini mereka harus berjuang sendiri mempertahankan kedaulatan tanah persada, namun mereka haqqul yaqin bahwa Allah takkan membiarkan mereka terlunta-lunta dan binasa.

Mereka percaya suatu saat nanti Allah ﷻ akan mengirimkan ribuan tentara Islam yang akan menghancurkan dan memporak-porandakan musuh-musuh islam.

Mereka haqqul yaqin kebahagiaan akan segera tiba.

Jikapun kini kebahagiaan tak mereka dapatkan di dunia, mereka yakin jika mereka terbunuh dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan negeri mereka, mereka akan menjadi martyr dan sahid di jalan Allah ﷻ dan insyaallah akan dilimpahi pahala berlipat ganda oleh Allah ﷻ. Aamiin.

.

.

📝Nurmalia Siregar

Pekanbaru, 20 10.2023

Friday, 05.30 AM