Teruntuk Puteriku
Teruntuk;
Putriku yang belum lahir ke dunia.
Wahai puteriku,
Engkau sungguh ibarat kaca yang berdebu; yang tak bisa terlalu keras membersihkannya. Sebab engkau sedemikian rapuh; mudah retak dan pecah. Namun di sisi lain aku pun tak bisa terlalu lembut membersihkanmu, sebab aku khawatir nanti engkau mudah keruh dan ternoda.
Engkau selayaknya intan permata yang penuh pendar keindahan, maka, kan kusentuh hatimu dengan kelembutan. Engkau begitu lembut sehalus sutera di awan maka akan kujaga hatimu dengan kesabaran.
Wahai puteriku,
Aku, bundamu; kan selalu berusaha mengerti dirimu dan berlemah-lembut kepadamu. Namun aku takkan terlalu memanjakanmu. Sebab aku ingin engkau tumbuh menjadi pribadi yang tidak egois, percaya diri dan mandiri. Akan kutegur engkau jika kudapati engkau berbuat salah. Namun semarah apapun aku padamu, aku kan tetap berusaha untuk tak melukai hatimu.
Kan kusabarkan diriku dalam menghadapimu dan kuterima segala kelebihan serta kelemahanmu. Sebab engkau adalah kaca yang berdebu.
Semoga kelak kutemukan engkau bercahayakan iman.
Nurmalia Siregar
Pekanbaru, 24.09.2019
Tuesday, 08.30 AM
Foto : google
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar