Wahai diriku,

Perjalanan yang kau tempuh masihlah teramat panjang. Tujuan yang hendak kau tuju pun masih tak tampak dalam pandangan. Walaupun jalan yang akan kau tempuh semakin berliku dan curam. Tetaplah optimis dalam berjuang.

Wahai diriku,

Tak ada yang abadi, tidak masa-masa bahagia, pun tidak masa-masa penuh dukacita; seperti halnya dirimu yang fana, semua akan berakhir pada waktunya. Jadi, ketika kesedihan demi kesedihan menerpa; jalani dalam sabar yang paling tabah. Pun, ketika mentari tersenyum sumringah di wajah langit yang cerah dan aroma bahagia dan sukacita memenuhi udara, nikmatlah dengan bijaksana; janganlah terlalu tenggelam dalam euforia.

"Aku tidak peduli keadaan susah dan senangku. Karena aku tak tahu, manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku."

[Umar bin Khatab ra.]

Wahai diriku,

Jangan pernah ragu;

Setiap saat selalu langitkan untaian dedoamu tanpa jemu. Angkasakan rangkaian pintamu hingga langit ketujuh. Allah Azza Wa Jalla selalu mendengarmu. Dan akan menjawab segenap doa dan seluruh pintamu. Entah nanti, esok, lusa atau beberapa tahun kemudian; sesuai kehendakNya.

Letakkan dan percayakan seluruh hidup dan urusanmu di tanganNya. Sebab apapun keputusan dan ketetapan Allah Ta'ala yang terjadi atasmu adalah yang terbaik bagimu. Sebab engkau hanyalah hamba yang hidup dan berjalan di atas bumi ini atas kehendakNya sedangkan Allaah Ta'ala Maha Tahu apa yang terbaik bagimu, sedangkan tugasmu Menghamba kepadaNya, berikhtiar dan berdo'a.

.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui"

[QS Al-Baqarah: 216]

Nurmalia Siregar

Pekanbaru, 27.09.2019

Friday, 03.16 PM