Teruntuk aku,

Wahai engkau yang sedang bermuram durja Ketahuilah bahwa engkau sendiri lah yang harus menyemangati dirimu sendiri di masa-masa sulit. Engkau lah satu-satunya orang yang paling bertanggung jawab untuk membasuh kecewa dan mengobati luka yang mencabik-cabik hatimu. Engkau sendiri yang harus memaksa dirimu untuk kembali bangkit walau keadaan suram dan situasi tampak sedemikian runyam.

Sebab hanya engkau sendiri yang mengetahui bagaimana rasanya berkali-kali dijatuhkan oleh semesta lewat cara yang sedemikian perih. Namun berkali-kali pula, dituntut untuk terus mampu berdiri kokoh di tengah badai yang tak kunjung surut.

Pun hanya engkau sendiri yang mengerti benar seperti apa itu rasanya sakit yang menusuk melukai hati dan engkau yang paling tahu bagaimana torehan kecewa mencabik-cabik jiwa.

Orang-orang yang menyayangimu yang selalu berada di sekelilingmu akan selalu berada di sampingmu. Mereka akan mendukungmu dan menopangmu ketika engkau jatuh. Namun, luka hatimu hanya engkau yang dapat mengobati. Kecewa demi kecewa yang menamparmu hanya engkau yang dapat mendekapnya. Dan serpihan-serpihan harapan yang berserakan di beranda hatimu, hanya engkau yang dapat merekatkannya.

Wahai engkau

Belajarlah untuk tenang!

Ketahuilah bahwa mengendalikan amarah dan mempertahankan rasa syukur adalah jalan untuk bisa sabar menghadapi semua.

Jangan pernah lupakan Allah Dan teruslah berdoa.

Percayalah, perlahan masalah akan selesai, kesulitan akan terlewati dan bahagia akan mengisi relung-relung hati.

.

.

.

📝Nurmalia Siregar

Pekanbaru, 21.09.2020

Monday, 07.15 AM

.

.

.

.