Si Gale-gale itu Sang Motivator
Si Gale-gale itu sang Motivator
Hari ini itu menentukan kedepannya.
Hal yang tidak semua orang memiliki kesempatan terbang ke Bandung bersama guru yang memiliki semangat menulis yang sama di P4TKIPA. Di mulai dari awal, bingung, dan keinginan yang sama ingin punya buku, keterbatasan dan kemampuan yang sama meskipun sedikit berbeda. Tapi memiliki semangat yang luar biasa.
Ketika salah satu nara sumber bapak Mohammad Ihsan memberi motivasi “ guru harus menulis dan punya buku” angka kredit bukan lagi hal yang bisa memotivasi saya. Tapi kemampuan menulis yang tidak semua orang bisa melakukannya, kelak akan menjadi sejarah dan bahan bacaan anak saya kelak ketika dia merasa rindu dengan saya. Nara sumber berikutnya bunda Istikomah yang saya kenal di Simposium 2015 tak kalah mampu menginspirasi saya membuat tulisan.
Berfikir, dan ingat dengan kampung halaman untuk bahan buku memanfaatkan keunggulan muatan lokal. “ Sigale-gale dalam Pembelajaran Fisika”. Sigale-gale adalah patung terbuat dari kayu dan dapat menari seperti hal nya manusia. Patung ini dapat kita jumpai tepatnya di daerah pulau samosir di tengah danau Toba. Sigale-gale mampu menarik minat para wisatawan luar negeri maupun mancanegara. Cerita Sigale-gale merupakan gambaran kebiasaan dan adat masyarakat batak toba.
Selama siswa hanya tertarik dengan cerita yang ada di gagget seperti Naruto, namun cerita budaya lokal kurang diminati. Cerita sigale-gale dapat menumbuhkan karakter mencintai budaya lokal dalam pembelajaran karakter di sekolah. Cerita sigale-gale dari berbagai sumber, asal cerita terdapat Raja Batak yang memiliki seorang keturunan. Dalam peperangan sang Raja mengutus anak nya “Manggale” memimipin peperangan, namun mengalami kekalahan. Dengan hati yang sangat sedih sang Raja menagisi kepergian putera tersayangnya. Menurut adat batak seorang anak laki-laki kelak menjadi pemangku adat dan menortori ketika orang tuanya meninggal. Untuk menghibur sang raja yang berduka, seluruh pengetua adat memberikan sumbangan pemikirannya untuk menghibur sang raja. Maka dibuatlah patung yang mirip manusia, dapat menari, menortor bahkan mampu menangis menitiskan air mata.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar