Cinta Lama Belum Kelar

Part 4

Dari kamar operasi masih terdengar tangisan bayi. Perasaan Adi bercampur aduk. Ia sangat bahagia buah hatinya, anak yang diharapkan telah hadir di tengah keluarganya. Kecemasannya semakin memuncak karena dokter belum juga datang memberi kabar gembira itu.

Tak berselang lama dokter yang menangani persalinan istrinya ke luar dari kamar operasi. Adipun bergegas menemui dokter tersebut.

"Pak Adi?"tanya dokter. "Betul, bagaimana keadaan istri dan anak saya ?"Tanya Adi tak sabar. "Alhamdulillah, anak Bpk telah lahir dengan selamat, tapi... "Tapi.......Tapi gimana,Dok?" Tanya Adi cemas. "Maaf, kami sudah berusaha, tapi keputusan ada di tangan Tuhan. Nyawa istri Bpk tidak dapat kami selamatkan, karena kandungannya bermasalah, Ia banyak mengeluarkan darah.

Bagaikan petir disiang bolong perasaan Adi mendengar penjelasan dokter. Baru saja ia merasakan kebahagiaan, saat bersamaan kebahagiaan itu direnggut dari dirinya. Ia bergegas masuk ke ruang operasi. Ia melihat sosok istrinya diam tak bergerak. Seketika penyesalan menghantui pikirannya karena ia membiarkan istrinya berjuang sendiri melahirkan anaknya. Akhirnya ia sadar semuanya sudah kehendak Tuhan. Dunia ini hanya pinjaman

Dua tahun berlalu. Adi membesarkan anaknya seorang diri dengan penuh kasih sayang. Beruntung masih ada ibu yang membantunya. Sejak kepergian ayah, Ibu tinggal bersama dirinya. Saat libur lebaran nanti Mereka berencana pulang ke Batam sekaligus ziarah ke pusara ayahndanya. Iapun sudah lama tidak pulang ke tanah kelahirannya.

Hari yang dinanti tiba. Tiga hari menjelang lebaran Adi bersama Ibu dan anaknya berangkat ke Batam. Sesampainya di bandara mereka bergegas cek In. Saat masuk ke ruang tunggu, ia berpapasan dengan Ida. Adi terkejut dan mereka saling memandang. Sama-sama tidak menyangka dipertemukan lagi setelah lima tahun berpisah.

Bersambung....