nurmishbah lintau

Nurmishbah lahir di Sumanik Batu Sangkar pada tanggal 7 Mei 1983. Ketika berumur 6 bulan hijrah dengan orang tua yang bekerja sebagai guru SD disebuah kecamatan...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bagaimana merawat orang tua kita

Tak ada ungkapan yang pantas disematkan bagi anak yang mau dan mampu merawat orangtuanya di saat usia mereka sudah tua renta selain kalimat "Luar Biasa". Ya, inilah ekspresi dan apresiasi bagi orang-orang yang mampu melakukan sesuatu di luar kebiasaan orang pada umumnya.

Setiap manusia pasti memiliki orangtua, maka saya ingin berbagi kepada anda semua tentang peluang kebaikan memperlakukan orangtua yang diajarkan oleh semua penganut agama, termasuk ajaran Islam.

Merawat Orangtua, Menjalankan Perintah Mulia

Merawat orangtua di usia senja mereka mendapatkan perhatian khusus dari Allah Swt. Hal ini tertuang di antaranya dalam Surat Al-Isra'ayat 23 yang berbunyi :

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sakali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkatan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."

Dalam ayat tersebut, selain perintah berbuat baik kepada kedua orangtua, Allah secara khusus menyampaikan perintah memperlakukannya dengan baik saat mereka berusia tua, dengan sikap dan ucapan kita kepadanya.

Selain ayat di atas, Nabi Muhammad Saw. dalam haditsnya secara spesifik menyatakan kerugian bagi anak yang dalam hidupnya mendapati orangtua dalam keadaan lemah (di usia lanjut) kemudian ia tidak mendapatkan kebaikan darinya. Hadits tersebut berbunyi :

"Sungguh hina, sungguh hina, kemudian sungguh hina, orang yang mendapatkan salah seorang atau kedua orangtuanya lanjut usia di sisinya (semasa hidupnya), namun ia (orangtuanya) tidak memasukkannya ke Surga." (HR: Ahmad).

Merawat Orangtua, Tak Seperti Merawat Anak

Memang beda rasanya, merawat orangtua dan merawat anak. Bagi saya dan anda yang mempunyai anak, terdapat perbedaan rasa antara merawat anak dan merawat orangtua.

Fitrah merawat anak selalu dihiasi oleh keindahan, lucu, menggemaskan dan menimbulkan kerinduan. Jika anak kecil, apalagi anak balita melakukan kesalaham kita tak susah untuk tersenyum, bahkan menganggap itu sebuah kelucuan.

Akan tetapi, jika kita merawat orangtua banyak yang tak tahan dengan kesalahannya, tak kuat menghadapi sikap kekanak-kanakannya, seperti manja, ingin diperhatikan, ingin berlama-lama ditemani, ingin dilayani, dan sebagainya.

Bisa jadi, apa yang dilakukan orangtua kita saat ini itulah yang dilakukan kita kepada mereka di saat kita masih kanak-kanak. Di sinilah letak ujian bagi kita semua, sehingga kualitas kebaikan yang kita dapatkan terdapat pada daya tahan kita melayani orangtua di usia senja.

Belajar Memahami, Bukan Menuntut Dipahami

Memahami terasa sulit daripada dipahami. Memahami adalah sikap kita kepada orang lain, sementara dipahami menuntut sikap orang kepada kita. Dalam posisi kita sebagai anak, maka yang harus kita lakukan banyak memahami orangtua.

Anak yang mampu memahami kondisi orangtuanya ia akan mudah mengerti keadaan, toleran dalam bersikap, mudah memaafkan, dan ringan memberikan bantuan.

Sebaliknya, anak yang ingin dipahami cenderung egois, susah menera dan memaafkan kekurangan orangtua, selalu banyak alasan, dan kadang ingin jadi pemenang.

Menghadapi orangtua di usia senja perlu kelapangan hati, agar apa yang kita lakukan terhadap mereka betul-betul tulus dan ikhlas. Karena hanya satu yang kita karapkan, yaitu kebaikan dan keberkahan hidup.

Pembuktian Syukur dan Sabar

Syukur dan sabar adalah dua kata yang mudah diucapkan, sulit diaplikasikan. Aplikasi syukur dan sabar itu bisa kita lihat dalam bentuk perlakuan kita kepada orangtua di saat usia mereka senja.

Memang, perlu kesabaran ekstra saat merawat orangtua, apalagi jika orangtua kita sakit dan memerlukan waktu pengobatan yang lama. Semakin sabar, semakin banyak kebaikan yang kita dapatkan.

Selanjutnya, syukur. Lho, kenapa syukur? Ya, kita dapat juga bersyukur dapat merawat orangtua karena kita diberikan kesempatan untuk membalas jasa dan kebaikan mereka.

Muaro Sijunjung

08/07/2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih telah berbagi ilmu

09 Jul
Balas

Sama2 ibu

09 Jul

Alhamdulilah. Semakin semangat beramal. Dapat ilmu baru

09 Jul
Balas

Amien,, makasih udh mampir ib

09 Jul



search

New Post