Nestapa
Kabut dingin yang pekat menyelimuti tubuh ku yang lusuh
Udara dingin menusuk tulang-tulangku yang rapuh...
Rapuh oleh angkara murka...
Rapuh oleh keegoisan diri..
Rapuh oleh luka nestapa...
Sehingga Rona keangkuhan menimbulkan muslihatnya yang nyata
Kembali lah ...
Maka akan kau dapati bayang-bayang semu hiasan cinta.
Mentari jingga dalam kehangatan kasih sayang sang Surya
Terus lah kepakkan sayap patahmu
Hingga kau merajuk asa yang telah lama sirna
Muaro Sijunjung
28/06/2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Salam mantul puisinya
Masya Allah..fotonya mengharukan bagus puisinya bu
Puisinya bikin mewek!