Berbagai macam fikiran menghampiri ku ketika suamiku memulai pembicaraannya untuk mencoba buka usaha. Aku sebenarnya sangat mendukung, tapi mau pake apa untuk modal awal. Kami tidak punya apa-apa selain mobil butut yang selalu parkir digarasi. Ku coba mengusulkan untuk menjual mobil itu, tapi suamiku tidak setuju. Pelan-pelan namun pasti kuberi pengertian kepadanya. Yach.. Bermodal dari penjual mobil, akhirnya kami wujudkan juga.

Delapan bulan berselang, usaha kami belum menampakan hasil yang diinginkan, namun aku dan suami pantang menyerah. Hampir setiap hari aku selalu melakukan sholat duha memohon kepada Allah untuk membukakan rezeki suamiku dan kami memperbanyak sedekah sebagai mana yang sering diingatkan oleh para ustadz. Hingga suatu hari datanglah seorang sahabat ke kedai kami, dan menawarkan pinjaman dana untuk usaha kami.

Setelah dipikir-pikir kami menerima tawaran nya. "Kalau ada rezeki berlebih nantinya boleh mulai dicicil". Katanya mengakhiri pembicaraan kami sore itu. Luar biasa sahabat yang satu ini. Semoga rezeki mu bertambah kenangku setelah dia berlalu dari kedai kami.

Dengan keyakinan yang kuat aku dan suami berusaha dan bertekad untuk membangun usaha ini hingga titik darah penghabisan.

Alhamdulillah,, dengan izin Allah tak ada yang tak mungkin selagi kita berusaha dan berdoa. Semuanya dapat kami lalui, barang yang terjual dulu sudah bisa digantikan dengan yang baru. Pinjaman yang diberikan dulu lunas kami bayarkan. Sungguh rezeki itu tak berpintu.

Yakin Usaha Sampai

Semoga menginspirasi pembaca..

Muaro Sijunjung

14/06/202