MEREKA PUN MENGERTI
MEREKA PUN MENGERTI
“Maaf ya buk,saya tidak bisa mengembalikan uang yang saya pinjam ,”kata bapak itu,”iya,pak tidak apa-apa,”jawabku,bapak itu berlalu dengan peraan tidak enak.Beberapa hari yang lalu ada seorang bapak yang sudah aku kenal,kebetulan sedang mengalami kesulitan uang untuk mengganti atap rumahnya yang tiris,karena kasihan aku meminjamkannya,dan aku juga mengenal bapak itu dengan baik.
Dua minggu setelah itu,ketika pulang sekolah aku melihat dua ekor kambing terpaut di batang rambutan di depan rumahku,aku heran siapa yang punya kambing?dan kenapa dipaut di depan rumahku. Ke esokan harinya,bapak itu datang ke rumahku,dan ia bilang”Buk,saya tidak bisa mengembalikan uang ibuk,”ujarnya,tapi saya ganti dengan dua ekor kambing ini,kebetukan saya punya empat ekor,dan sepasangnya untuk ibuk,”kalau ibuk berkenan,”kata bapak itu,aku tidakbisa menolaknya,kasihan juga kalau ditolak,bapak itu pasti tidak tenang.
Saat ini aku punya kesibukan lain,selain mengurus kedua buah hatiku,mengajar, juga mengurus kambing hehe,jadi pengembala nih ceritanya.Beberapa bulan kemudian kambingku bunting,dan melahirkan dua anak,”Wah kelihatan sehat ya ma, kambingnya,”ujar putri sulungku,”Iya nak,lucu-lucu lagi,”jawabku,untuk mengurus kambing itu,aku tidak mengalami kesulitan,sebab di belakang rumahku masih hutan dan banyak sekali rumput hijau di sana,aku cukup mengikat induk dan kambing jantannya di pohon yang teduh,dan anak nya tidak akan lari jauh.
Kata orang aku punya pusaran dua di kepalaku ,sehingga apa yang aku pelihara itu jadi biak,apakah itu benar atau mitos aku tidak tahu,yang jelas sekarang kambing-kambingku sudah bertambah,bertambah,dan bertambah,sekarang ini kambingku sudah mencapai dua puluh tiga ekor,untungnya aku mempunyai pekarangan yang lumayan luas di belakang rumahku ,jadi bisa buat kandang yang agak besar,pernah dijual juga karena ada yang butuh buat haqikah.
Sebagai peternak kambing,aku merasa sangat nyaman,untungnya kambing-kambingku itu tidak liar,mereka seolah-olah mengerti kondisiku,mereka tidak ribut kalau aku belum pulang sekolah.
Sore itu sangat cerah,aku agak terlambat membawa kambing-kambingku merumput,karena harus masak terlebih dahulu.Pukul 14.30 aku membuka pintu belakang,biasanya kalau aku sudah membuka pintu,mereka mulai menyapa dan melongokkan kepalanya keluar kandang,tapi kali ini tidak , bahkan sepi tidak terdengar suara,dan kepala-kepala itu tidak satu pun kelihatan,aku heran dan bergegas mendekati kandang,ternyata satupun tak ada kambing di dalam kandang,”kemana kambing-kambingku,”pikirku cemas,aku mencarinya kebelakang di mana aku sering membawa mereka,namun tetap tidak ada.
Sekarang sudah gelap, sudah malam, tapi kambing-kambingku tak pulang juga,aku jadi tidak bisa tidur,siapa yang mengambil kambing-kambingku,siapa yang tega melakukan ini padaku,aku sudah merawat kambingku dengan susah payah,mereka sudah kembang biak dan sehat,tapi malah sekarang ada yang tertarik dengan kambing-kambingku,aku sedih tak terkira,”Ya allah siapa yang mengambil ternakku”,”kembalikan mereka untukku ya allah”.aku terus berdoa.
Besoknya aku sengaja tidak masuk sekolah,aku izin dengan kepala sekolah untuk tidak hadir hari ini,aku sengaja ingin mencari kambingku yang hilang,aku ke pasar hewan kalau-kalau ada di jual di sana,tapi tidak aku temukan kambingku di sana,aku ke kampung sebelah ,masuk pelosok-pelosok,sampai di rumah-rumah yang agak terpencil,lumayan jauh aku menelusuri kampung itu,entah mengapa langkahku membawa aku ke kampung itu,sebelumnya aku belum pernah ke kampung itu.
Lama juga aku mengelingi kampung ,ketika sampai di ujung kampung,di mana di sana sudah banyak hutan,tidak ada lagi aku lihat rumah orang di sana,aku mulai lelah dan putus asa,aku berhenti sejenak di bawah pohon untuk berteduh,di situ kembali aku merasa sendiri dan sepi.
Tidak terasa butiran bening bergulir dari mata,disaat seperti ini aku butuh pelindung dan bantuan,aku melepaskan pandangan kesekeliling kampung itu,tak sengaja mataku tertuju kepada sebuah rumah gubuk ,sepertinya tidak ditunggu,karena sekelilingnya semak dan tidak terurus,aku mendekati gubuk itu dengan hati-hati, ada rasa takut juga karena di sana sepi,namun hatiku keras untuk melihatnya.
Aku mengendap-endap menghampiri gubuk itu,sepertinya tidak ada orang,aku coba mengintip ke dalam dari celah-celah papan,dan terkejut, mata ku justru beradu pandang dengan mata kambing jantanku,”mbekkk” aku tahu itu adalah suara kambingku,dia menyapaku,aku justru takut mereka ribut,”Settt” aku memberi isyrat untuk tidak ribut,anehnya mereka diam tidak bersuara,aku mencari akal bagai mana supaya bisa mengeluarkan kambingku,ternyata tidak terlalu sulit banyak diding yang sudah lapuk,aku mendobrak beberapa papan yang lapuk,agar dapat mengeluarkan kambingku,ternya bisa,aku mengeluarkannya satu per satu dan menghitungnya cukup dua puluh tiga ekor dan kambing jantan itu menduhului lari dan yang lainnya menyusul,tapi aku jadi semakin cemas mereka lari kamana,mereka menuju arah hutan,aku tidak bisa mengejarnya semuanya lari mengkuti kambing jantan itu,”ya tuhan,justru semakin jauh mereka,” pikirku.
Aku cepat- cepat pergi dari situ,takut ketahuan dengan orang yang sudah mencuri kambingku,di jalan aku merasa kesal sendiri,”sudah ketemu,e hilang lagi.”pikirku sambil ngedumel.
Setelah solat zuhur,aku duduk lama di sejadahku,dan bermohon di tunjukan jalan pulang untuk semua ternakku,”Ya allah,kalau kambing itu masih rizkiku tunjukkan jalan pulang ya allah,dan hanya kepada engkau aku berserah diri,”tak tahan aku sesungukkan di sejadah,dalam keadaan tersedu-sedu samar –samar aku mendengar suara kambing ribut di belakang rumah,aku bergegas ke belakang dan aku melihat semua kambingku sudah pulang semuanya,Subhanallah, Alhamdulillah ,” Ya Allah tiada yang tak mungkin bagimu,” Aamiin
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar