Nur Najmiyah Alkaff

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

pendidikan karakter

Oleh : Nur Najmiyah, S. Pd. I

Guru SD Islam Terpadu Kamiliyah Palembang

Saya wali kelas IIIB di sekolah SD Islam Terpadu Kamiliyah, biasanya guru-guru datang setengah jam lebih dulu dari anak-anak. Pada waktu jam 7 pagi saya sudah datang ke sekolah. Biasanya saya langsung absen sidik jari, setelah itu baru saya ke kelas. Sekolah saya biasanya guru yang piket menyambut kedatangan anak-anak didepan pagar sekolah. Anak-anak yang datang dengan hati senang mencium tangan bapak dan ibu gurunya.

Setiap hari senin sekolah saya mengadakan upacara bendera, anak-anak yang tidak membawa topi dan dasi akan di kenakan sanksi membaca janji pelajar dan membaca do’a. Pada hari senin ini juga, diadakan pemeriksaan kuku anak yang kukunya panjang diberikan sanksi memotong kukunya sendiri dengan potongan kuku. Setelah bel berbunyi anak langsung masuk ke kelas melakukan kegiatan belajar di sekolah. Sebelum melakukan proses belajar mengajar, anak-anak terlebih dahulu melaksanakan shalat dhuha yang diadakan setiap hari di sekolah. Selesai shalat dhuha anak-anak merapikan sajadah dan mukenanya kemudian duduk di atas kursi untuk memulai pelajaran. Anak-anak memulai pelajaran dengan membaca basmallah dan mengucapkan salam kepada gurunya.Saya Seperti biasa kalo hari senin mengajar bahasa Indonesia. Sebelum memulai pelajaran, biasanya saya memotivasi anak agar semangat belajarnya dengan kata-kata bijak saya keluarkan maju terus pantang mundur semangka semangat kakak... Selanjutnya, saya menjelaskan materi pelajaran kepada anak-anak dan menutup pelajaran dengan pemberian tugas latihan. Siangnya, anak-anak makan siang kemudian shalat zhuhur. Setelah zhuhur anak-anak mengaji, menulis dan menghafal Al-Qur’an. Setelah itu pulang sekolah pukul 14.10 lanjut pelajaran tambahan sampai jam 15.00 baru anak pulang ke rumah masing-masing.

Pada waktu jam istirahat biasanya anak-anak, diberi kebebasan untuk bermain dan jajan tapi jajannya tidak boleh keluar dari pagar sekolah. Maksudnya jajan hanya boleh di kantin sekolah saja. Waktu jam istirahat itu ada kejadian sedikit ketika saya berada di kantor. Ada seorang anak bernama Putri mengadu kepada saya kalau dia dijahilin sama temennya yang laki-laki sambil menangis. Saya berkata: “Kamu dijahilin dengan apa?” Putri menjawab: “ Dia menjelek-jelekkan aku, ibu dengan menyebut-nyebut saya cengeng.” Rupanya temennya mengejek itu, karena dia memang mudah menangis walaupun masalahnya sepele. Kemudian saya deketin Putri dan teman laki-lakinya, lalu saya kasih nasehat, “Nak tidak baik mengejek teman, coba kalau kamu berada di posisi temen kamu yang di ejek pasti gak enak kan karena kamu laki-laki pasti kamu emosinya lebih tinggi dan bisa membuat teman kamu lebih terluka lagi kamu juga berdosa loh sama Allah. Dan Putri jika di ejek temen jangan suka menangis kamu harus bisa menjadi orang yang tegar. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Orang yang sabar pahalanya surga. Sekarang, kalian harus saling memaafkan ya nak.. Ahmad berkata: “ Putri maafin saya, ya. Saya berjanji tidak akan ganggu kamu lagi. Putri menjawab : “ Ya, Ahmad saya maafin kamu tetapi jangan ulangi lagi, ya.”

Pada hari Selasa, saya biasanya mengajar pelajaran hadis ke anak-anak. Ketika bel sekolah berbunyi anak-anak pada baris di depan kelas. Membacakan janji pelajar bersama-sama kemudian membaca do’a setelah membaca do’a sebelum masuk ke kelas biasanya ada sesi tanya jawab yang bisa jawab anak bisa masuk ke dalam kelasnya. Sebelum memulai seperti biasa anak-anak mengucapkan basmalah dan memberi salam kepada guru. Pertama-tama saya memberikan catatan hadis buat di salin anak-anak di buku. Karena, masih ada yang iqro’ saya mengajarkannya dengan metode klasikal. Diulang-ulang sampai beberapa kali sampai anak-anak hafal. Sebelum anak maju ke depan satu persatu saya menceritakan tentang maksud dari hadis tersebut. Hadis itu tentang do’a naik kendaraan. Saya menjelaskan pentingnya membaca do’a ketika dalam perjalanan naik kendaraan agar kita selamat sampai tujuan. Saya juga menjelaskan pentingnya membaca do’a dalam kehidupan sehari-hari selain dapat pahala juga bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari agar kita selamat di manapun kita berapa serta apapun yang kita lakukan Allah melindungi kita dari bahaya dari godaan setan.

Di kelas saya membiasakan anak-anak buat mandiri. Pertama, saya mengajarkan tentang pentingnya tugas piket di sekolah dan pentingnya menjaga kebersihan kelas. Setiap hari, anak-anak bergilir piket sesuai dengan jadwalnya. Anak-anak biasanya piket setelah makan siang di kelas, ada bagian membersihkan tikar kelas, ada bagian menyapu kelas, dan mengelap bekas makanan mereka. Karena itu sudah tugas yang piket. Mereka juga bertanggung jawab merapikan sajadah selesai shalat. Untuk yang piket juga berkewajiban menghapus papan tulis. Itu semua saya lakukan agar melatih anak mandiri dan bisa bertanggung jawab. Tapi, kadang-kadang masih ada juga anak yang malas buat piket. Anak tersebut malah selesai makan langsung ngacir main. Saya kadang kasihan melihat anak yang piket sendirian malah yang temen lainnya pada kabur main. Saya panggil mereka satu persatu saya beri sanksi membaca istighfar sebanyak-banyaknya. Sampai dia menyesali perbuatannya.

Namanya manusia tidak ada yang sempurna begitulah anak ada yang rajin ada yang malas. Di kelas III ini ada yang anak malas banget kalau gak dideketi dia gak bakal menulis. Jadi saya selalu dekati dia. Bukan malas aja tapi anaknya suka jahil sama temen-temennya. Tapi bukan temen sesama laki-laki temen perempuan yang dijahilinnya namanya Bagus. Anak-anak perempuan kesal digangguin sama dia sampe-sampe mereka mengadu ke saya. Saya sampai nasehatin dia: “Berbuat jahil itu termasuk tindakan kejahatan nak dan merupakan perbuatan dosa. Kebanyakan manusia yang kecenderungan keinginannya hanya untuk melakukan melakukan keburukan dengan kejahilannya serta melakukab berbagai kesalahan memang menyangka bahwa amal perbuatan mereka takkan diperhitungkan, alias hanya berlalu begitu saja. Coba dengarkan firman Allah yang artinya:” Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput (dari azab) kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu.” (QS. Al-Ankabut (29) : 4). Setelah mendengar Bagus hanya terdiam. Saya lanjutkan berbicara : “Minta maaflah sama teman-temanmu karena Allah senang dengan orang yang meminta maaf dengan meminta maaf akan menghapus dosa-dosamu sama teman-remanmu. Kemudian dengan wajahnya yang merah, Bagus meminta maaf dengan teman-temannya perempuan. Saya beri nasehat sama Bagus agar dia menjauhi sifat malas. Saya berkata: “ Bagus di dunia ingin mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan di masa depan? Kamu ingin, mencapai cita-cita yang kamu tuju?” Bagus menjawab: “ iya, bu.”. Kemudian saya bilang, “ Kebahagiaan dan kesuksesan tidak akan tercapai kalau kamu terus-terusan malas belajar. Rasa malas itu merupakan godaan dari setan kita harus kuat melawannya. Rajin-rajinlah membaca do’a agar terhindar dari sifat pemalas. Ini do’anya: “Allahumma inni A’uudzubika minal’ajzi wal kasali wal jubni wal buhli wal hammi wal ‘azaabil qobri.’ Artinya :” Wahai Tuhanku, bahwasanya aku berlindung dengan Engkau dari kelemahan, kemalasan ketakutan, kekikiran, kegundahan dan dari azab kubur. Jangan lupa kamu baca do’a ini setiap selesai shalat insya Allah kamu terhindar dari sifat malas.” Baik, bu guru saya tidak akan malas lagi, saya akan rajin belajar, saya akan rutin membaca do’a itu setiap selesai shalat.” Kata Bagus. Saya bilang, “ Nah, itu baru anak yang pinter sesuai dengan namanya yang bagus.”

Setiap jum’at sekolah saya mengadakan senam bersama anak-anak. Jika senam di sekolah saya bergilir yang laki-laki terlebih dahulu baru yang perempuan. Sebelum senam biasanya anak-anak shalat dhuha terlebih dahulu di kelas masing-masing, setelah itu baru di panggil pake speker sekolah anak-anak yang terlebih dahulu mengikuti senam. Untuk anak perempuan yang belum dapat giliran untuk senam biasanya menunggu di kelas masing-masing. Senam di mulai anak-anak melakukan gerakan dengan hati riang. Anak-anak mengikuti gerakan guru olahraganya dengan bunyi musik SKJ yang menyenangkan. Pada hari Jum’at ini biasanya tiap bulan diadakan yang namanya Jum’at berbagi. Jum’at berbagi ini, mengajarkan kepada anak-anak untuk membantu fakir miskin dan kaum dhuafa. Anak-anak dimintai membawa sembako buat berbagi. Hati pun senang dan terharu melihat anak-anak berbagi. Di hari Jum’at ini juga ada infak yang dilaksanakan setiap hari Jum’at, membantu anak-anak untuk bersedekah dan saling membantu kepada sesamanya. Anak-anak paling suka banget yang namanya hari Jum’at karena pulangnya cepat gak seperti hari senin sampai kamis yang pulangnya jam 15.15, tetapi hari Jum’at ini anak-anak pulangnya jam 10.30. Tetapi, saya selalu mengingatkan kepada anak-anak laki-laki agar tidak lupa melaksanakan shalat Jum’at karena itu kewajiban bagi anak laki-laki.

Di sekolah saya yang paling populer pelajaran TTQ atau Tahsin Tahfiz Qur’an dimana anak-anak mengaji, menulis Al-Qur’an, dan menghafal Al-Qur’an. Guru TTQ ada dua guru di kelas. Biasanya, sebelum memulai pelajaran TTQ anak-anak membaca basmallah, memberi salam lalu, anak-anak biasanya melakukan muroja’ah mengulang-ulang hafalan yang telah lalu, biar anak-anak selalu mengingat hafalannya.Setelah itu, anak-anak menulis Al-Qur’an dengan melihat apa yang ada di Juz’amma. Sambil anak-anak menulis, guru memanggil anak-anak satu per satu untuk mengaji dan hafalan TTQ. Biasanya, anak-anak menambah hafalan paling sedikit nambah satu ayat atau tiga ayat. Alhamdulillah anak-anak saling membantu. Temannya sulit menghafal di bantu sama teman-temannya. Subhanallah...

Anak-anak, jika udah bosan mendengar penjelasan guru terkadang ada yang tidur dan ada yang mengobrol sama temannnya. Saya biasanya, agar anak-anak tidak bosan saya ajak mereka bernyanyi tetapi, berhubungan dengan mata pelajaran yang saya ajarkan agar mereka tidak mengantuk dan tidak berisik di dalam kelas. Karena, itu juga mengganggu kelas yang lain. Dengan metode bernyanyi, anak-anak lebih mudah menyerap pelajaran. Dan anak-anak lebih semangat untuk belajar. Terkadang saya, menggunakan metode permainan rangking 1 selain mengasyikkan anak-anak berusaha untuk menjawab yang menang biasanya saya beri bintang.

Di kelas juga diadakan diskusi kelompok sesama teman melatih anak untuk bekerja sama dan kekompakan bersama teman-temannya. Membuat prakarya di kelas di samping melatih anak mandiri juga melatih kreatifitas anak-anak.

Sekolah saya biasanya mengadakan berenang setiap bulan. Yang mana, anak-anak yang belum bisa berenang diajarkan sama pelatihnya. Sebelum memulai berenang, anak-anak membaca do’a terlebih dahulu kemudian melakukan pemanasan sebelum memulai berenang, baru anak-anak turun ke kolam buat berenang. Berenang dilakukan di Sriwijaya Sport Center. Berenang biasanya mulai jam 12 siang sampai jam 3 sore udah pulang. Ada juga yang namanya kunjungan edukatif dimana mengajak anak-anak untuk belajar di luar sekolah. Kunjungan edukatif, biasanya ke perpustakaan, kebun binatang, museum, graha teknologi, dan lain-lain. Melakukan penelitian yang berhubungan dengan pelajaran dan membuat laporan hasil dari kunjungan.

Di sekolah saya ada buku penghubung dan buku shalat. Buku penghubung untuk menulis perkembangan anak di buku penghubung langsung menghubungkan kepada orang tua. Buku penghubung juga di gunakan menuliskan informasi sekolah. Buku shalat, mengajarkan anak-anak untuk jujur apakah mereka shalat atau tidak, diisi setiap hari.

Setiap tanggal 10 Muharam, sekolah saya bersedekah dengan anak-anak yatim piatu dengan suka rela. Mengajarkan anak-anak untuk saling menyayangi kepada anak yatim piatu. Biasanya di bagikan berupa bingkisan buat anak-anak yatim piatu. Sebagaimana dalam hadis Rasulullah Saw, bersabda :”Barang siapa yang memelihara anak yatim di tengah kaum surga, kecuali jika ia telah berbuat dosa yang tidak dapat diampuni.” (HR. Tirmidzi).

Perilaku anak biasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan.Tujuan pendidikan karakter untuk mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, dan berperilaku baik. Pendidikan yang diterapkan di sekolah menuntut untuk memaksimalkan kecakapan dan kemampuan kognitif. Pendidikan karakter penting sebagai penyeimbang kecakapan kognitif. Ada sebuah kata bijak mengatakan, “ ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh.” Sama juga artinya bahwa pendidikan kognitif tanpa pendidikan karakter adalah buta. Hasilnya, karena buta tidak bisa berjalan, berjalan pun dengan asal nabrak. Kalaupun berjalan dengan menggunakan tongkat tetap akan berjalan dengan lambat. Sebaliknya, pengetahuan karakter tanpa pengetahuan kognitif, maka akan lumpuh sehingga mudah disetir, dimanfaatkan dan dikendalikan orang lain. Untuk itu, penting artinya untuk tidak mengabaikan pendidikan karakter anak didik.

Banyak sekali faktor yang menyebabkan terjadinya masalah-masalah anak diantaranya kondisi rumah yang tidak harmonis dimana orang tua mereka tidak dapat menjadi tempat yang nyaman bagi mereka untuk mereka berbagi rasa. Bahkan tidak jarang dari mereka yang mendapat kekerasan dari orang tuanya. Hal-hal itulah yang membuat karakter mereka cenderung berbuat kekerasan, karena mereka pun dibesarkan dengan kekerasan. Jadi, semacam pelampiasan di mana mungkin mereka tidak dapat melampiaskannya kepada orang tua yang telah memperlakukan mereka dengan kekerasan maka mereka melampiaskannya kepada orang lain.

Dampak fatal, akibat terlalu memanjakan anaknya, yaitu anak jadi semakin banyak maunya, menjadi keras kepala dan pemarah, egois, menjadi mudah melawan orang tua, sulit dewasa, sulit mengatasi kekecewaan. Terlalu memanjakan anak, bisa berdampak sampai ke sekolah. Anak jadi cenderung malas bekerja, tidak mandiri. Untuk itu, di sekolah kami mengubah anak yang manja menjadi anak yang mandiri dan disiplin agar bisa berubah menjadi pribadi yang baik.

Di sekolah kami dalam penguatan pendidikan karakter melatih anak untuk berpikir kritis dan menyelesaikan masalah, kreatifitas, kemamupuan berkomunikasi dan bekerja sama, mandiri, jujur, kerja keras, disiplin, toleransi, menghargai prestasi, peduli sosial, tanggung jawab, gemar membaca, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta damai, cinta tanah air.

Beginilah, cerita singkat tentang penguatan karakter di sekolah saya. Saya minta maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata dalam penulisan. Akhir kata saya ucapkan wassalamu’alaikum Wr. Wb.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post