ADIKKU SAYANG ADIKKU MALANG Bagian 10
ADIKKU SAYANG ADIKKU MALANG Bagian 10
Tidak sama seperti saat wisuda saya yang hanya menjamu pendamping wisuda dengan nasi bungkus maka kali ini hidangannya prasmanan dan lauk pauk sangat berlimpah. Itu cerita dari Ayah kepadaku.
Akhirnya Marini kini sudah menyelesaikan kuliahnya, dan kini hari-hari dia dirumah. Dia bertutur kata hanya sekedarnya saja walaupun sudah banyak waktu berkumpul dengan keluarga.
Yulia bercerita pada saya baru-baru ini bahwa Marini pernah mengeluh pada Yulia ketika masih kuliah, namun waktu mendekati wisuda.
“Kak, temani Rini pergi ke orang pintar ya” begitu dia berkata kepada Yulia yang menyebut orang pintar itu adalah dukun atau orang yang memiliki ilmu supranatural.
“Emang ada apa denganmu?, kog pergi ke orang pintar?” Yulia tidak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya dengan wajah tegang.
“Kak, akhir-akhir ini Rini seperti tidak bisa menahan senyum sendiri, tanpa sebab Rini spontan tertawa dan tersenyum” begitu dia berkata sungguh-sungguh tanpa tersenyum sedikitpun.
“Haahhh, kamu ini mengada-ada saja Rini, masa iya kamu tidak bisa menahan tawa atau senyummu, palingan kamu bohongi kakak!” Yulia merasa Rini hanya bergurau dan mengacuhkan pengaduan Rini.
Pengaduan Marini tidak digubris Yulia karena dianggap mengada-ada. Namun beberapa kali keluhan itu disampaikan kepada Yulia tanpa sepengetahuan Ibu dan lainnya, memaksa Yulia mengatur jadwal kerjanya dan menemani Marini pergi ketempat orang pintar. Yulia dan Marini takut permasalahan itu akan membebani fikiran Ibu sehingga hal itu menjadi rahasia mereka berdua.
Pada hari yang telah ditentukan maka berangkatlah mereka berdua dengan menggunakan angkot kerumah orang pintar tersebut. Sesampai disana mereka disambut oleh dukun tersebut.
Marini memaparkan permasalahannya kepada orang itu.
“Pak, akhir-akhir ini saya seperti lepas kontrol, terkadang tiba-tiba saja saya mau tertawa atau tersenyum tanpa ada sebab, dan itu tidak bisa saya tahan” Begitu Marini menuturkan kepada supranatural itu. Yulia juga menambahkan, seperti pengaduan Marini kepada Yulia.
Dukun tersebut manggut-manggut dan memandang ke langit-langit rumah.
Beberapa menit kemudian dia bertanya kepada Marini.
“Apakah selalu begitu?”
“Tidak Pak, hanya sesekali saja, kadang-kadang.” Begitu Marini menjawab.
“Kejadian itu tiba-tiba saja, tapi tidak selalu” Marini melanjutkan penjelasannya
“Apakah kamu mempunyai pacar?” Tanya dukun sambil menatap Marini.
“Tidak Pak, saya tidak punya pacar” Kembali dukun manggut-manggut, dan dia melanjutkan
“Ada seseorang yang suka denganmu, tapi dia merasa sakit hati kepadamu karena ketika dia tersenyum padamu tapi kamu tidak membalasnya. Tidak pernah kamu tersenyum kepadanya” begitu supranatural itu menjelaskan kepada Yulia dan Marini.
Seketika hening, Marini mengingat bahwa dia jarang tersenyum kepada lawan jenis. Yulia memperhatikan Marini dengan rasa kasihan. Akhirnya Yulia membuka suara
“Lalu apa jalan keluarnya Pak?”
“Kamu harus mandi, menghilangkan segala gendam orang yang sakit hati kepadamu” begitu dukun itu menjelaskan.
“Saya akan membacakan segala doa-doa peluruh dari perbuatan orang tersebut” panjang lebar sang dukun menjelaskan.
“Mandinya dimana Pak?” Yulia bertanya karena dia kebingungan.
Akhirnya dia memberi aba-aba agar masuk kebelakang untuk menjalani prosesi mandi menghilangkan perbuatan buruk terhadap Marini. Sejenak Marini ragu-ragu namun karena ingin sembuh dan dapat anggukan dari Yulia maka dia melangkah kebelakang. Yulia menyusul mengikuti langkah Marini dari belakang.
Tiba-tiba Sang Dukun berkata
“Eeeiiiittt...... yang bermasalah kamu, jadi kamu sendiri yang mandi, yang lain diluar” Dukun berkata dengan tegas menunjuk kepada Marini.
Bersambung...
Teluk Kuantan, Senin 25 Januari 2921
“
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aduh..., Aku jadi sanksi pada si dukun. Mengapa ritualnya harus berdua saja? Ditunggu lanjutannya ya say. Sukses selalu buat sahabat tersayang.
Hehehe, iya say. Makasih ya kawan. Tunjuk ajarmu, motivasi dan supportmu tetap menjadi obor semangatku.
Alhamdulillah sudah tayang, terima kasih admin/ah gurusiana