Nurhayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
ADIKKU SAYANG ADIKKU MALANG Bagian 11

ADIKKU SAYANG ADIKKU MALANG Bagian 11

ADIKKU SAYANG ADIKKU MALANG Bagian 11

“Eeeiiiittt...... yang bermasalah kamu, jadi kamu sendiri yang mandi, yang lain diluar” Dukun berkata dengan tegas menunjuk kepada Marini. Marini jadi ketakutan.

“Kog gitu Pak, masa iya adik saya dan Bapak saja yang dibelakang? Tanya Yulia dengan sedikit benada tinggi.

“Iya, memang begitu peraturannya, kalau memang mau berobat dengan saya” jawab sang dukun juga dengan suara tinggi.

Yulia yang terkenal pemberani dalam keluarga kami tampil kedepan dan dengan lantang dia berkata

“Ooooo.... jadi gitu ya, Bapak saja dengan adik saya kebelakang?, hebat betul Bapak,,, sekarang kami batal berobat” Yulia segera menggamit tangan Marini dan beranjak menuju teras. Marini mengikuti Yulia. Sambil berjalan Yulia terus saja berbicara yang ditujukan kepada sang dukun.

“Dasar dukun tak sopan, tak tahu malu, dasar dukun cabul” begitu Yulia mengumpat. Setelah kembali memasang sandal mereka sesegera mungkin ingin sampai kepinggir jalan raya dengan berjalan agak cepat. Tidak berapa lama angkot datang dan mereka segera naik. Sesaat hening karena tidak ada penumpang lain selain mereka berdua. Yulia dan Marini asyik dalam fikirannya sendiri. Mereka barangkali membayangkan kejadian pertengkaran dengan dukun yang mereka datangi.

“Syukurlah kita tidak jadi berobat kepadanya” kata Yulia mengajak Marini berbicara.

“Iya kak, jadi ngeri” jawab Marini singkat.

“Kamu harus mengontrol bicaramu ya, Rini” Yulia menasehati

“Iya kak, inshaAllah” Jawab Marini dengan singkat.

Hari berlalu berganti minggu dan bulan, semua beraktifitas sesuai dengan profesinya masing-masing. Saat itu Paisal adik kami nomor 5 tepat setelah Marini sudah menamatkan pendidikan di STM 1 Kampung Kelawi dan mencoba peruntungan mendaftar masuk kepolisian. Zaldy masih bekerja serabutan karena belum menemukan pekerjaan yang tepat, Yulia bekerja di Perusahaan Texmaco, saya melaksanakan tugas mendidik tunas bangsa di Indragiri Hilir dan Bang Syamsul sudah menikah.

“Rini, rini ini ada pemberitahuan” begitu Zaldy berkata pada Rini suatu sore setelah dia pulang dari pasar. Tak sabar Marini melihat koran yang memuat pemberitahuan.

Bersambung...

Teluk Kuantan, Selasa 26 Januari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah sudah.tayang, terima kasih admin/ah gurusiana.

26 Jan
Balas

Cerpen yang kereen bunda. Sehat dan sukses slalu

27 Jan
Balas

Cerpen yang menarik bunda. Sehat dan sukses slalu

27 Jan
Balas

Terima kasih Bu, atas kunjungan dan apresiasinya. Sehat dan sukses senantiasa

27 Jan

Mantap Bun, ditunggu berikutnya, salam literasi

26 Jan
Balas

Terima kasih Bu atas kunjungannya dan apresiasinya. Salam literasi

27 Jan



search

New Post