Tantangan_Menulis_Gurusiana_Hari-1

Penampilan Marini semakin anggun dengan memakai hijab. Namun sikap pendiam dan tertutupnya tidak berubah walaupun sudah masa perkuliahan. Sikap ambisius Marini terlihat ketika mengenai penampilan. Dia sanggup menjaga bentuk tubuhnya agar selalu slim dengan diet dengan meminum ramuan. Ramuan yang diminumnya adalah teh pahit dicampur dengan perasan jeruk nipis.

Suatu hari Marini mengalami sakit yang bukan kepalang. Ketika itu saya sedang pulang kampung karena libur panjang setelah penyerahan rapor siswa.

“Aduuuuhh, kak, kak perut Rini sakit sekali” kata Marini mengadu padaku sambil memegang perutnya dan menunduk.

“Kenapa Rini? mana... mana... yang sakit? Kataku mendekat kepadanya dan memapahnya untuk duduk di lantai.

Akhirnya adik kami Roni membelikan promag kewarung untuk menghilangkan rasa sakitnya.

Tidak tahu apa sebabnya sehingga Marini sering mengalami sakit perut. Akhirnya Ibu membawa Marini berobat ke dokter.

Dari diagnosa dokter ternyata Marini mengalami penipisan lambung dengan kebiasaannya meminum jeruk nipis dicampur teh pahit. Diagnosa dokter itu benar karena meminum ramuan tersebut sudah menjadi candu oleh Marini. Ketika dia tidak meminum itu maka badannya akan mendingin dan menggigil. Akhirnya Marini menghentikan kebiasaan itu.

Setelah masa libur habis saya kembali menuju tempat tugas, dan Marini sibuk menyelesaikan perkuliahannya. Sikap tertutupnya masih saja dipeliharanya. Dirinya dikungkung dengan ambisi menjadi orang sukses nanti. Sehingga dia tidak memberi ruang kepada beberapa orang teman pria yang ingin mendekatinya.

Tidak seperti gadis lainnya yang akan tebar pesona dengan senyuman di kampus apalagi dengan lawan jenis. Marini akan tampil cuek dan seakan tidak peduli.

Bersambung...

Teluk Kuantan, Jum'at 22 Januari 2021