Nurhayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SANG PENCETAK MURI Bagian 11

SANG PENCETAK MURI Bagian 11

Tantangan#menulis#gurusiana#hari11

Cerber

“Kakak ni.... kog gitu?, menyemangati atau mengejek?” katanya kepadaku

“Yaaa..... dua-duanya....ha...ha...ha..” kataku kepadanya. Tapi akhirnya saya minta maaf dan memberi semangat.

Ronipun paham bahwa saya hanya bergurau......

Si bungsu harus ikhlas menerima kenyataan bahwa dia tidak diterima di kepolisian. Sekarang hari-hari Roni diisi dengan main gitar utuk menghapus rasa kecewanya. Lagu Raja merupakan handalannya.

Suatu hari Roni mendatangi Ibu, dia bermanja-manja. Ibu dipeluknya dan diciumnya.

“Bu...... belikan Roni motor ya Bu, kan bisa untuk mengantar Ibu kepasar atau ke Bank” ia berkata kepada Ibu.

“Iya ya Bu........., belikan ya Bu” Ia kembali memohon kepada Ibu.

“Motor itu tidak murah Ron.....” kata Ibu menjawab permohonan Roni.

Akhirnya Roni kembali mengalihkan pembicaraan sambil berkata

“Nah, hari ini motor kan mahal, yang murah sate saja ya Bu” Roni tersenyum pada Ibu sambil minta uang untuk beli sate.

Ibu memberi empat lembar uang puluhan ribuan.

“Beli empat bungkus ya Ron” Ibu berkata kepada Roni.

“Siap....Ibu tersayang” Roni menjawab sambil melayangkan kecupan dipipi Ibu sebelum memunggungi Ibu.

Akhirnya Roni pergi membeli sate, sementara Ibu termangu melihat kepergian Roni

“Aku tidak mau lagi melihat anakku kecewa” begitu Ibu membathin.

Pengalaman Marini yang kecewa sehingga berakibat fatal membuat hati Ibu bergolak antara membelikannya atau tidak.

Beberapa hari kemudian kembali Roni memohon kepada Ibu agar dibelikan sepeda motor.

“Ibuuu.... “ Roni berusaha menggoda Ibu dengan suara manja.

“Ibuuu....” kembali dia memanggil Ibu dengan suara memelas.

“Ada apa sich Ron?” Ibu akhir menjawab panggilan Roni.

Roni bersegera kehadapan Ibu

“Bu... belikan Roni motor ya Bu, untuk membantu Ibu pergi belanja kepasar, pergi kepesta atau ke Bank” kembali Roni menuturkan alasannya.

“Memangnya kamu mau membeli motor apa?, harganya berapa?” Ibu bertanya kepada Roni.

“Yupiter MX Bu, dan nanti aku tanya ke showroom harganya ya Bu” Dia begitu bersemangat menjawab pertanyaan Ibu.

Si bungsu langsung memeluk Ibu, hingga sesak nafas Ibu jadinya.

“Aduuhhh... sesak nafas Ibu, lepaskan Ibu” Ibu memohon kepada Roni.

“Ibu kan tidak bilang membelikan, kog kamu sudah girang?” begitu Ibu kembali berkata kepada Roni.

Roni sudah hafal sifat Ibu, kalau Ibu sudah bertanya maka itu artinya Ibu bersedia untuk membelikan motor. Bukan tidak beralasan keyakinan Roni.

Ibu adalah sosok yang dapat mengatur keuangan. Uang bulanan yang diberikan Zaldy selalu dapat disisihkan dan ditabung. Apalagi jika ada kiriman dari anak-anak yang lainnya.

Hasil dari tabungan Ibu sering dibelikan hiasan emas. Menurut Ibu jika membeli emas tentu suatu saat dapat dipergunakan.

Akhirnya Roni pergi ke showroom motor yang ada di Siteba dan memilih motor yang akan dibelinya. Dengan naik angkot Ibu menuju showroom dan membayar harga satu unit motor Yupiter MX.

Alangkah gembira hati Roni mendapatkan sebuah motor baru. Padahal dikalangan keluarga besar atau kawan-kawan sekampung tidak ada yang membeli motor secara tunai. Kebanyakan di kredit atau membeli tunai tapi motor bekas.

Roni begitu sayang dengan motornya. Yupiter MX warna putih dan les merah begitu istimewa dimatanya. Ketika saya libur, saya sangat heran dengan kebiasaan Roni yang membersihkan motor pagi hari sedangkan dia sendiri belum mandi.

“Waaahhhh.... ada yang super sayang dengan motornya” kataku menggoda Roni yang asyik membersihkan motornya.

“Iya dong Kak....” dia menjawab tanpa melihat karena sibuk membersihkan motor.

“Tapi kayaknya ada yang aneh lho” Aku kembali menggoda dia.

“Emang ada apa kak?” Roni terkejut dan melihat kearahku.

“Ada motor yang dimandikan 3 x 1 hari, sedangkan orangnya 1 x 3 hari, hahahaha.....” kataku kembali menggodanya.

Bersambung...

Teluk Kuantan,

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerbernya keren sangat menarik ketika membacanya jadi penasaran bagaimana lanjutannya. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah buat Bunda Nurhayati

28 Feb
Balas

Hihi.... Kakaknya ngeledek terus haha ..

01 Mar
Balas

Enak jadi motornya ya Ron, kamu jangan kalah. Sukses terus Bu.

27 Feb
Balas

Hehehe.... Iya juga ya. Terima kasih ya Pak atas kunjungannya. Sukses selalu

28 Feb

keren salam litersi... sukses selalu bunda

28 Feb
Balas

Wah.., senangnya Roni dapat motor baru. Keren ceritanya say. Nanti aku bedah tulisannya di WA, ya? Sukses selalu buat sahabat tersayang.

27 Feb
Balas

Terima kasih ya say, rasa syukur tak terkira sahabatku selalu memberi tunjuk ajar. Selalu kutunggu wa darimu. Sehat dan sukses selalu ya sahabatku.

28 Feb

Alhamdulillah sudah tayang, terima kasih admin/ah gurusiana

27 Feb
Balas

Cerpennya semakin menarik bunda. Sukses slalu

28 Feb
Balas



search

New Post