SANG PENCETAK MURI Bagian 1
Tantangan#menulis#gurusiana#hari1
“Kak, kakaaak, tolong kaaak, sendalku hanyuut,, huuu...huuu....hhuu...tolong kaaak”. Teringat aku ketika adikku yang bungsu berumur lima tahun. Saat itu dia ikut denganku melakukan hiking.
Roni adalah nama adikku yang paling kecil atau bungsu. Banyak kenangan yang kami lewati ketika dia masih kecil hingga saat ini kamipun sering berkomunikasi baik video call ataupun dengan menelpon.
Kenangan yang dilalui bersama Roni tidak akan terlupakan. Ibarat sebuah permen nano-nano semua rasa bercampur aduk. Ada lucunya, sedih dan terkadang ada juga rasa was-was. Kenangan ini sungguh sayang untuk dibuang. Lewat tulisan ini suatu saat keluarga kami dapat mengenang masa lalu dan bernostalgia.
Tahun 1986 adalah saat saya duduk di kelas tiga SMP. Jumlah saya bersaudara saat itu enam orang yang hidup, walaupun begitu Ibu hamil. Dapat dimaklumi karena saat itu belum ada program KB (Keluarga Berencana). Kala itu orang berprinsip banyak anak banyak rezeki.
Sebenarnya bukan hal yang aneh jika saya mempunyai saudara yang banyak. Barangkali karena diturunkan dari Ibu juga merupakan keluarga besar. Ibu adalah anak pertama dari sembilan bersaudara. Dan saat ini adik Ibu (Uwan Darmawan) mempunyai anak tiga belas orang.
Ada rasa malu ketika Ibu mengandung. “Bagaimana nanti kalau adikku lahir?, apakah aku tidak ditertawakan kawan-kawan disekolah?, apakah aku tidak malu dengan kawan-kawan sepermainan dikampung?. Beribu pertanyaan bergelayut dikepala ini yang tiada dapat dijawab satupun saat itu.
Saat yang ditunggu-tunggu Ibu pun tiba. Ibu melahirkan awal September. Ibu melahirkan dirumah Bidan Emi yang kami panggil dengan sebutan Buk Emi. Seorang bayi laki-laki yang sehat telah hadir ditengah keluarga kami. Adik kecil telah menghapus kerisauan saya dan banyak pertanyaan yang dulunya sangat berat. Kami sangat bahagia mendapat adik baru. Terutama saya, sangat sayang kepadanya.
Bersambung...
Teluk Kuantan, 17 Februari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjut, Bu.. hehe..
Ditungu lanjutannya bu. Sukses selalu.
Terima kasih Pak. Sukses senantiasa
Mantap
Terima kasih kunjungannya dan apresiasinya Bu
Mantap. Ditunggu ya say. Salam sukses selalu buat sahabat tersayang.
Terima kasih say, walaupun jatuh berkali-kali tapi supportmu membuatku ingin berdiri.
Keren buk. Salam Literasi
Terima kasih Pak. Salam literasi tiada henti