SANG PENCETAK MURI Bagian 13
SANG PENCETAK MURI Bagian 13
Tantangan#menulis#gurusiana#hari13
Cerber
Walaupun begitu pekerjaan itu bukan merupakan cita-cita Roni. Sehingga dia tidak terlalu lama bekerja disana. Suatu ketika dia mendatangi Ibu.
“Bu, bolehkah Roni kuliah Bu?” tanyanya kepada Ibu.
“Kamu sungguh-sungguh?” Ibu balik bertanya kepadanya
“Iya Bu, Roni akan kuliah agar nantinya punya skil dan mendapat kerja yang agak layak” ucapnya kepada Ibu.
“Ibu setuju Ron, jika kamu mau kuliah” kembali Ibu menjelaskan pada Roni.
“Emang kamu mau kuliah dimana?” Ibu kembali bertanya kepada Roni.
“Di Jakarta Bu, bersama dua orang teman Roni akan ke Jakarta” ucapnya menjelaskan .
“Haaa, Jakarta, kog memilih yang jauh Ron?” kata Ibu dengan wajah terkejut.
“Iya Bu, boleh ya Bu, Roni akan serius kuliahnya dan segera untuk menyelesaikan perkuliahan” ucapnya menjelaskan panjang lebar.
Sejenak Ibu diam dan akhirnya menarik nafas lalu berkata:
“Baiklah, Ibu setuju, semoga abang-abangmu dan kakak-kakakmu juga setuju. Karena tanpa bantuan mereka Ibu tentu tidak akan sanggup” Ibu berucap kepada Roni.
“Iya Bu, nanti diberitahu semuanya, terima kasih ya Bu” Roni tersenyum dan memeluk Ibu. Ibu mengusap kepala Roni penuh kasih sayang.
Semua saudara setuju dengan pilihan Roni untuk kuliah disalah satu Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta jurusan IT (Informatika Teknologi). Adapun alasan dilepasnya Roni untuk merantau ke Jakarta agar dia bisa lebih mandiri.
Akhirnya ditetapkan hari keberangkatan Roni ke Jakarta bersama dua orang temannya. Cerita dari Roni bahwa temannya telah berjanji akan selalu bersama, baik dalam kedaan susah maupun senang.
“Ron, kamu jangan khawatir, kita akan selalu bersama, tidak akan berpisah” ucap Andi yang notabene orang kaya meyakinkan Roni. Begitu juga Fahmi berucap yang sama kepada Roni.
“Aku percayaa bro, semoga kita selalu bersatu dirantau ya” begitu Roni menjawab dan saling berpelukan.
Hari keberangkatanpun tiba, mereka memilih naik pesawat Garuda.
“Ibu, Ayah, Abang dan Onang Marini, Roni berangkat ya, doakan Roni selamat dan sukses dalam perkuliahan nantinya” ucap Roni ketika akan berangkat ke Bandara Minangkabau.
“Hati-hati di rantau nak, jangan terpedaya kilaunya Jakarta. Ingat tujuanmu kuliah, menuntut ilmu” Ibu berkata menasehati Roni.
“Iya Bu, insyaAllah” jawab Roni sambil memeluk dan mencium Ibu.
“Jangan hura-hura Ron, jangan tinggalkan sholat” ucap Ayah menasehati Roni.
“Iya Yah” Roni juga memeluk dan mencium tangan Ayah.
“Hati-hati ya dek, belajar yang benar” Bang Syamsul berucap kepada Roni. Dan Roni juga memeluk Bang Syamsul.
“Hati-hati Ron” ucap Marini kepada Roni.
Suasana begitu haru, Apalagi Ibu belum pernah pisah dengan si bungsu. Tapi rasa sedih ditepis ibu agar cita-citanya tercapai.
Taxi membawa roni dan dua orang temannya ke Bandara. Sesuai jadwal, burung besi melayang diudara membawa tiga orang anak muda itu untuk meraih ilmu.
Cerita dari Roni, ketika sampai di Bandara Soekarno Hatta, kedua temannya menjauhi dan akhirnya meninggalkan Roni. Wajar saja kedua temannya menjauh karena Roni tidak banyak membawa perbekalan sehingga dikhawatirkan akan menjadi beban.
Roni tidak kehilangan akal, karena dia menuju mesjid dan sholat disana. Setelah itu dia melepaskan lelah. Dia menginap di mesjid. Sebelum sholat Subuh dia bersegera mandi dan berpakaian yang rapi lalu sholat berjemaah.
Setelah pagi Roni menelpon Ibu, Ayah dan saudara lainnya agar jangan khawatir di Jakarta. Dia juga menelepon saya. Diujung telepon dia menyapa.
“Assalamualaikum, Halo kakakku sayaaang, apa kabar kakak?. Alhamdulillah Roni sudah sampai dan menapak dikota metropolitan Kak” ucapnya kepada saya.
“Waalaikumsalam, waah asyik dong, sudah jadi anak Jakarte sekarang ya, oh ya Ron kamu menginap dimana?. Jawabku dan langsung bertanya kepadanya.
“Yaaa serulah Kak, semua serba gemerlapan, oh ya Roni tinggal di Mes kak” ucap Roni kepadaku.
“Oh ya syukurlah. Hati-hati ya Ron. Apa rncanamu hari ini?” Tanyaku kepada Roni.
“Yaaa... cari sarapan, merasakan sarapan pertama dikota Jakarta dan langsung ke kampus kak” ucapnya kepadaku.
“Oke, kakak siap-siap mau kesekolah. Nanti kakak hubungi lagi. Sukses ya, Assalamualaikum”
Setelah hari terang, Roni mencari warung untuk mengisi perut yang sudah minta diisi. Dan dia berangkat menuju kampus, untuk menyelesaikan administrasi. Setelah semua selesai dia berjalan-jalan menuju pasar Tanah Abang. Banyak pedagang menggelar dagangannya.
Roni berjalan pelan dan melihat kiri dan kanan melihat-lihat berbagai dagangan dan mendengarkan teriakan para pedagang untuk menjual dagangannya.
Bersambung...
Teluk Kuantan, 1 Maret 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Seru, lanjutannya ditunggu
Terima kasih ya Bu. Sehat dan sukses selalu.
Wah ceritanya begitu apik. Cerbung nya ditunggu seru. Sehat, bahagia, dan sukses selalu buat bunda Nurhayati
Terima kasih Pak Mulya atas doanya. Doa yang sama untuk Bapak dan keluarga.
Aamiin
Wah, kok malah ditinggal. Tapi Roni pasti bisa mandiri
Hehehe, Roni ga banyak bawa duit. Takut memberatkan temannya. Terima kasih atas apresiasinya Bu.
Semoga kau jadi ahli IT Roni. Semangat. Mantap cerbungnya.
Terima kasih ya Pak, yang selalu berkunjung. Sukses selalu.
Keren. Si Bungsu msu kuliah di metropolitan. Semoga tercapai cita-cita Roni. Sukses selalu ya say.
Aamiin, terima kasih ya say. Sehat dan sukses selalu ya sahabatku
Semangat terus Roni,,, Salam kenal bund,,Sukses selalu bunda,,,
Hehehe, terima kasih Bu, atas apresiasinya..Salam kenal kembali dan sukses selalu.
Cerpen bagus Bu Nurhayati..salam literasi dan salam kenal
Terima kasih Pak Gunanto, atas kunjungan dan apresiasinya. Salam literasi tiada henti.
Seru bu ceritanya ditunggu, salam sehat selalu
Terima kasih Bu, atas kunjungan dan apresiasinya. Semoga sehat dan sukses selalu