Nurhayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SANG PENCETAK MURI Bagian 15

SANG PENCETAK MURI Bagian 15

SANG PENCETAK MURI Bagian 15

Tantangan#menulis#gurusiana#hari15

Cerber

Sesuai janji Uda Andi keesokan harinya mereka berdua mencari kos-kosan yang relatif murah. Dan alhamdulillah mereka berhasil. Akhirnya Roni tenang karena sudah ada tempat sendiri.

Keluarga begitu lega karena Roni sudah menyewa rumah kos-kosan. Dia sangat fokus dalam mengikuti perkuliahan. Untuk pembiayaan saudara-saudara patungan dan bergantian mengirimkan uang.

Dari cerita Roni, ia sangat dekat dengan keluarga Uda Andi. Maklum saja dia sendirian di Jakarta. Uda Andi mempunyai seorang istri dan seorang anak yang masih berusia 6 tahun. Mereka sangat menyayangi Roni dan menganggap adik. Begitu juga anaknya sangat dekat dengan Roni.

Ketika hari libur Roni selalu kerumah Uda Andi berkunjung, terkadang menginap namun kadangkala hanya bertandang. Keadaan seperti ini sering diceritakan kepada Ibu dan lainnya sehingga sangat menggembirakan keluarga karena Roni mendapatkan abang angkat.

/////

Berbeda dengan kondisi di Jakarta yang serba gemerlapan Ibu, Ayah dan Marini merasa sangat kesepian. Ibu sering menangis karena merasa sepi. Roni yang biasanya selalu suka bergurau dengan Ibu dan membuat kehebohan di rumah.

Ibu juga akan menangis ketika melihat motor Yupiter MX yang berdiri tak bertuan di sudut dapur. Tape recorder yang selalu dibunyikan dengan speaker yang menggema sekarang diam membisu. Teman-teman Roni juga jarang kerumah kecuali Andri yang ada sesekali menjenguk Ibu dan Ayah.

Untuk mengurangi kesedihan Ibu maka Roni sering menelepon. Ibu akan menasehati Roni tentang berbagai hal:

“Ron, kamu jangan lupa sholat ya, makannya jangan telat ya, dan jangan sering-sering makan indomie ya Ron,” Ibu bertutur kepada Roni tanpa sedikitpun dibantah oleh Roni.

“Iya Bu, InsyaAllah Roni akan sholat tepat waktu, tidak akan telat makan dan tidak akan sering-sering makan Indomie,” ucap Roni kepada Ibu dengan lembut.

Begitulah Roni dengan menjalani perkuliahan. Kurang lebih empat tahun Roni menamatkan perkuliahannya. Beberapa kali Roni pulang ke Padang untuk mengobat kerinduan Ibu.

/////

Setelah bertungkus lumus dengan semua mata kuliah maka saat yang menggembirakanpun tiba, Roni akan diwisuda. Keluarga tidak dapat menghadiri karena saat Itu Ibu mengalami sakit dan saudara lainnya juga mempunyai kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan.

“Ibu dan Ayah mohon maaf ya Ron, karena tidak bisa menghadiri acara wisudamu,” ucap Ibu kepada Roni diujung telepon.

“Tidak apa-apa Bu, jangan bersedih, Ibu fokus saja pada pengobatan Ibu ya, semoga Ibu cepat sehat ya,” ucap Roni dengan sedikit membujuk Ibu.

“Nanti Roni akan mengirimkan foto-foto wisuda Roni,” lanjut Roni kepada Ibu.

Akhirnya acara wisuda Roni dihadiri oleh keluarga Uda Andi. Setelah acara itu mereka membawa Roni ke sebuah Restoran yang lumayan mewah. Sebuah meja yang tidak begitu besar sudah dipesan oleh Uda Andi. Duduklah disana Roni, Uda Andi, Kak Minda (istri Uda Andi) dan anaknya Kiki. Tidak berapa lama datanglah pelayan dengan banyak hidangan yang diletak dari telapak tangan sampai siku.

Akhirnya mereka menikmati hidangan diatas meja. Tidak lupa mereka menghirup aneka jus yang dipesan. Beberapa saat setelah makan merekapun bersiap-siap kembali kerumah. Uda Andi menuju meja kasir dan membayar biaya seperti yang tertulis pada secarik kertas kecil yang diberi oleh pelayan ketika hendak meninggalkan meja.

Lima hari setelah wisuda Roni pulang ke Padang karena Ibu sangat rindu pada si bungsu. Saya mengirimkan uang untuk biaya tiket pesawat. Namun Roni tidak menyadari dan lupa akan hal itu. Karena tidak mau membebani saudara sehingga dia nekad pulang ke Padang menumpang pada truk.

Melihat kesungguhan Roni menumpang dan sifat dan sikap yang ceria dan familiar maka supir sangat senang memberi tumpangan pada Roni. Sepanjang perjalanan ada saja cerita yang membuat supir menjadi gembira.

Cerita dari Roni, memakan waktu berhari-hari untuk sampai di Padang. Adapun tujuan dari adalah kota Solok, maka Roni diturunkan di Solok dan melanjutkan perjalanan ke Padang dengan menumpang mobil travel.

Ternyata supir tersebut sangat gembira mendapatkan kawan dalam perjalanan. Walaupun setiap singgah dirumah makan dia yang membayar semua biayamakan. Lebih kagum lagi kami mendengarkan cerita Roni karena bang Supir membelikan oleh-oleh untuk dibawa Roni.

Betapa gembira hati Ibu melihat si bungsu sudah pulang. Sama seperti sebelum pergi ke Jakarta Roni masih tetap manja dan akan memeluk serta mencium Ibu. Apalagi sudah lama tidak bersua dengan Ibu. Ibu menangis bahagia melihat Roni.

Ada yang berbeda pada diri Roni sekarang. Jika dulu namanya hanya Roni saja sekarang sudah ada embel-embel dibelakang namanya yaitu, S. Kom atau (Sarjana Komputer).

Bersambung...

Teluk Kuantan, 3 Maret 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Weiss, kereen. Dah jadi sarjana

05 Mar
Balas

Hehehe.. iya. Terima kasih ya Bu Erna atas kunjungannya

09 Mar

Keren ceritanya, Bu. Salam sukses selalu.

04 Mar
Balas

Terima kasih Bu atas apresiasinya..Sehat dan sukses selalu.

05 Mar

Mantap, Roni, S.Kom. akhirnya tercapai juga cita-cita Roni. Selamat dan sukses untuk si bungsu kesayangan Ibu. Salam sukses selalu buat sahabatku.

05 Mar
Balas

Iya say, Alhamdulillah. Terima kasih atas support dan apresiasinya ya sahabatku. Sehat dan sukses selalu ya sahabatku

09 Mar

Saya suka Bunda. Izin follow balik

05 Mar
Balas

Terima kasih ya atas apresiasinya..Semoga sukses selalu berliterasi tiada henti.

05 Mar



search

New Post