Nurhayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SANG PENCETAK MURI Bagian 16

SANG PENCETAK MURI Bagian 16

SANG PENCETAK MURI Bagian 16

Tantangan#menulis#gurusiana#hari16

Cerber

Ada yang berbeda pada diri Roni sekarang. Jika dulu namanya hanya Roni saja sekarang sudah ada embel-embel dibelakang namanya yaitu, S.Kom atau (Sarjana Komputer).

Kembalinya si bungsu menjadi penawar sakit Ibu. Berangsur-angsur beliau sehat. Rumah kembali ramai dengan teman-teman Roni. Dia memang pandai berteman sehingga dia akrab dengan teman-temannya.

Sebenarnya ada beban mental pada diri Roni, dia sudah mempunyai gelar namun masih pengangguran. Mengisi kegalauannya dia sering berkumpul dengan teman-temannya. Kerisauan itu juga menjadi kerisauan keluarga.

Saya adalah saudara yang paling terang-terangan memberi dorongan namun dengan cara berbeda. Saya sering membuat emosi Roni terpancing dengan berkata:

“Roni, kamu sekarang sudah S.Kom, bertungkus lumus kamu kuliah, sekarang kamu bawa tidur saja S.Kom kamu,” ucapku sedikit ketus kepada Roni.

“Iya Kak, aku akan usaha, tapi gimana lagi kalau belum ada peluang kerja untukku,” dia menjawab dengan suara pelan.

“Cari peluang kerja itu, bukan ditempat kumpul-kumpul, tapi harus berani mencari, jemput bola, bukan menunggu,” ucapku kembali kepada Roni dengan nada yang agak tinggi.

Saya sengaja berbuat demikian agar si bungsu termotivasi. Kata-kata yang demikian saya ucapkan secara langsung ketika saya libur ke Padang dan juga lewat telepon ketika saya sudah kembali ketempat tugas. Karena saya sering berkata demikian maka akhirnya Roni menghubungi Paisal.

“Assalamualaikum Bang, apakah di Pekanbaru ada peluang kerja untuk saya Bang?, bingung juga lama-lama dikampung Bang,” begitu dia berucap diujung telepon.

“Waalaikumsalam, datanglah kesini, kalau mau cari kerja, jangan pilih-pilih kerja untuk awal ini, yang penting cari pengalaman, dengar tu,” Paisal bertutur kepada Roni diujung handphone.

“Iya Bang, InsyaAllah Roni tisdak akan pilih-pilih kerja,” ucap Roni.

“Dua hari lagi Roni ke Pekanbaru ya Bang,” kembali Roni berucap untuk mendapatkan kepastian.

“Iya, datanglah, biar Abang yang pesankan mobil travelnya, tunggu saja dirumah,” kembali Paisal menjelaskan kepada Roni.

Akhirnya dua hari kemudian Roni berangkat ke Pekanbaru dan tinggal bersama keluarga Paisal. Seminggu di Pekanbaru Roni akhirnya bekerja. Roni harus berbesar hati menerima pekerjaan sebagai security pada Bank Delta.

Roni kelihatan gagah dengan seragam atasan putih dan celana dongker. Apalagi disertai kelengkapan lainnya seperti: tongkat dan sangkur. Pengalaman pertama dinikmatinya dengan gembira. Walaupun begitu dia selalu berdoa agar dapat pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya.

Beberapa bulan setelah itu Roni keluar dari pekerjaannya, lalu dia mendaftar pada PT Surya Dumai. Sebuah perusahaan ternama yang bergerak diberbagai bidang, Pekerjaann yang dilakoninya mendekati kemampuannya.

Roni adalah pekerja keras, etos kerja yang tinggi membuat dia disukai oleh atasannya.

Bersambung...

Teluk Kuantan, 4 Maret 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat, Ron

05 Mar
Balas

Terima kasih Bu,

06 Mar

Hebat Ron, jangan putus semangat. Sukses selalu

05 Mar
Balas

Terima kasih Pak. Senantiasa sukses

06 Mar



search

New Post