Nurohim

Guru ndeso dan pelosok yang ingin selalu belajar agar tidak gaptek. Mulai mengajar sejak tahun 2009 di SDN kaliwlingi 02 Kab. Brebes Jawa Tengah sampai dengan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Asal Usul Desa Sigambir (Sebelah Utara Alun-alun Brebes)
sumber : wikipedia

Asal Usul Desa Sigambir (Sebelah Utara Alun-alun Brebes)

Tantangan hari ke-13

Bismillahirrohmanirrohim. Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas kembali salah satu cerita rakyat yang ada di kabupaten Brebes. Cerita ini memiliki beberapa versi. Namun, saya mengambil versi yang memiliki cerita alur yang paling dominan di masyarakat. Memang siswa sekarang jarang mengetahui sejarah daerahnya masing-masing. Untuk itu, saya ingin menabung tulisan cerita rakyat di sini. Minimal bisa digunakan sebagai bacaan bagi siswa di daerah Brebes, karena bagaimanapun juga kita tidak boleh melupakan sejarah. Ok, akan saya mulai cerita awalnya.

Pada zaman dahulu, kabupaten Brebes dipimpin oleh seorang bupati yang sangat tegas dan ramah terhadap rakyatnya. Bupati tersebut bernama Pusponegoro. Beliau memiliki kuda kesayangan yang bernama Sigambir. Kuda yang memiliki badan yang tinggi dan besar serta berwarna hitam. Konon, kuda ini memiliki kekuatan magis yang luar biasa bahkan ada yang mengatakan bahwa Sigambir dirasuki kekuatan jin. Sigambir selalu menemani Pusponegoro kemanapun ia pergi. Bahkan ketika melawan pasukan Belanda di daerah Brebes, ia pun selalu menemaninya. Beliau menjadi buruan Belanda karena selalu berhasil meloloskan diri. Itu pun juga atas bantuan dari Sigambir yang memiliki kecepatan lari yang sangat luar biasa.

Pusponegoro memiliki hobi yang unik, yakni menyukai tarian terutama tari jaipong. Hal ini pun dimanfaatkan oleh pihak Belanda. Penjajah Belanda memiliki rencana untuk menangkap Pusponegoro. Ketika itu Belanda sudah menguasai Kasunanan Surakarta, sedangkan Brebes adalah termasuk wilayah di bawah kekuasaan Kasunanan Surakarta. Oleh karena itu, Belanda menyuruh Kasunanan Surakarta untuk memanggil Pusponegoro ke Pendopo dengan dalih untuk membahas situasi terkini. Selain itu, ada hiburan berupa tarian yang merupakan hobi Pusponegoro. Beliau pun akhirnya mau menerima undangan tersebut. Akhirnya, ia pun berangkat dengan kuda tunggangannya beserta beberapa pengawal kepercayaannya.

Setelah sampai di Kasunanan Surakarta, Pusponegoro menyuruh pengawalnya agar tidak masuk ikut ke dalam untuk jaga-jaga. Beliau pun akhirnya masuk ke pendopo dan disambut seperti tamu istimewa. Ia pun merasakan ada yang aneh. Pusponegoro disuguhi tarian yang menarik. Beliau tidak bisa menahan keinginannya untuk ikut menari bersama para penari keraton. Akhirnya beliau terbuai dalam menari dan menikmati setiap alunan musik gamelan.

Setelah beberapa saat, pasukan belanda sudah mengepung Pusponegoro di tengah pendopo. Beliau kaget setengah mati. Beliau pun menghentikan tariannya. Ternyata Kasunanan Surakarta sudah dikuasai dan berpihak pada Belanda. Beliau disuruh menyerahkan diri dan menandatangani perjanjian untuk menyerahkan wilayah Brebes pada Belanda. Beliau pun menolak dengan tegas. Akhirnya perkelahian pun terjadi di pendopo. Ia dikeroyok pasukan keraton dan belanda. Akhirnya, Pusponegoro menggunakan ajian pamungkasnya untuk melarikan diri dari kepungan. Ia melarikan diri ke alun-alun pendopo. Namun, sudah banyak pasukan belanda yang siap menembak. Beliau merasa lemas karena sudah menggunakan kekuatannya. Ia melihat pengawalnya sudah tewas terbunuh oleh pasukan Belanda. Ia pun semakin terpojok oleh pasukan belanda yang mengepungnya. Puspenogoro pun pasrah jika tewas terbunuh oleh pasukan belanda.

Di tengah kepanikan Pusponegoro datanglah kuda kesayangannya, Sigambir. Beliau pun menjanjikan kepadanya jika mampu membawa pergi pusponegoro dan kembali ke Brebes dengan selamat, ia akan memberikan apa saja yang ia inginkan. Sigambir pun akhirnya mengeluarkan kekuatan magisnya melawan belanda dan membawa pusponegoro untuk melarikan diri. Ia lari dengan sangat cepat, sehingga berhasil lolos dari kepungan belanda. Pasukan penjajah pun tidak bisa mengejarnya sehingga rencana belanda tidak berhasil untuk menangkap Pusponegoro.

Setelah beberapa hari perjalanan pulang, akhirnya sampailah Pusponegoro beserta kuda kesayangannya di Brebes. Beliau pun mengucapkan terima kasih kepada Sigambir. Kemudian beliau menepati janjinya. Ia menawarkan pada Sigambir, apa yang ia inginkan. Pusponegoro pun merasa kaget dengan permintaan Sigambir, karena meminta melakukan hubungan intim dengan selir kesayangan Pusponegoro, Ratna Dumilah. Ternyata dari dahulu Sigambir memiliki hasrat yang besar ketika melihat Ratna Dumilah. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Pusponegoro sudah berjanji kepadanya, akhirnya dengan berat hati ia menyampaikan permintaan Sigambir pada Ratna Dumilah. Awalnya ia tidak mau menerima perintah tersebut, karena yang akan ia hadapi adalah seekor kuda. Namun, atas bujukan Pusponegoro akhirnya ia menuruti perintahnya.

Akhirnya beliau menyampaikan pesan pada Sigambir bahwa Ratna Dumilah menerima permintaannya. Ia pun berpesan agar hati-hati dalam berhubungan karena ia memiliki ukuran yang berbeda dengan manusia. Sigambir pun senang kegirangan sedangkan nafsu birahinya sedang memuncak. Sigambir pun segera melakukannya dengan selir tersebut. Karena yang dihadapi adalah seekor kuda, selirnya pun tidak mampu sehingga ia menemui ajalnya. Ratna Dumilah meninggal. Pusponegoro pun naik pitam dan segera mengambil senapan serta menembak mati Sigambir. Pusponegoro pun menangis atas kematian Ratna Dumilah dan Sigambir. Ia merasa bersalah karena mengijinkan Sigambir melakukan hal tersebut.

Kematian Sigambir merupakan kesedihan kedua yang harus ia terima, walaupun ia penyebab kematian selir kesayangannya. Akhirnya jenazah Sigambir dibawa ke sebelah utara alun-alun untuk dimakamkan di suatu tempat yang jauh dengan makam Ratna Dumilah. Tempat pemakaman Sigambir sampai sekarang menjadi sebuah desa bernama “Desa Sigambir”. Desa ini terletak di sebelah utara kelurahan Pasarbatang, Brebes. Makam Sigambir sampai sekarang masih ada di daerah tersebut.

Demikian cerita rakyat ini saya ulas kembali. Jika ada kata-kata yang tidak sopan, saya secara pribadi meminta maaf yang sebesar-besarnya. Dan jika ada kesalahan dalam penulisan dan ketidaksesuaian dalam versi yang lain, monggo saling koreksi. Terima kasih...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post