Nurohim

Guru ndeso dan pelosok yang ingin selalu belajar agar tidak gaptek. Mulai mengajar sejak tahun 2009 di SDN kaliwlingi 02 Kab. Brebes Jawa Tengah sampai dengan ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bergaya Hiduplah yang Sederhana

#TantanganGurusiana

Tantangan hari ke-6

Siang itu saya masuk ke salah satu Bank milik pemerintah daerah di Jawa Tengah. Saya disambut oleh 2 satpam yang sangat murah senyum dan baik. Mereka menanyakan tujuan dan kesediaan untuk membantu keperluanku.

“Selamat siang, bapak. Ada yang bisa saya bantu? Bapak mau keperluan apa ya?” tanya salah satu satpam

“Mau ke teller, pak” jawabku

“Oh, silahkan pak” ujar satpam lainnya

Saya pun mengambil nomor antrian yang terletak agak sebelah pojok pintu. Saya pun mengambil nomor antrian dan menuju meja tinggi yang berisi formulir penyetoran. Ketika saya sedang mengambil formulir tersebut, datanglah seorang anak muda yang bergaya stylist. Jika saya perhatikan secara sekilas, anak muda tersebut seperti dari keluarga anak yang kaya. Saya pun cuek saja tanpa memperhatikannya.

Tetapi hal aneh terjadi ketika saya mengisi formulir penyetoran. Anak muda itu melirik ke arahku tanpa senyum sedikit pun. Padahal saya memberi senyuman kepadanya. Dan anehnya lagi, ia mengintip isian formulir penyetoran ku. Ia melihat formulirku tertulis hanya beberapa ratus ribu saja. wajah mimiknya langsung berubah drastis seperti orang yang sinis. Saya pun suudzon, mungkin dalam hati ia berkata sesuatu yang tidak baik.

“hahaha...orang pegawai ko cuma menabung ratusan ribu saja” suudzon saya dalam hati

Namun, saya tidak menghiraukan semuanya. Saya ingin apa adanya tanpa neko-neko. Dan saya pun langsung duduk di tempat duduk antrian pelayanan.

Setelah beberapa menit, anak muda itu di depanku. Sepintas saya lihat dia mengambil formulir berwarna merah. Formulir itu artinya pengambilan. Saya pun dalam hati berkata pasti ia akan mengambil uang banyak karena sepertinya ia anak orang kaya. Toh kalau misalnya mengambil uang hanya beberapa ratus ribu saja di bank, kayaknya tidak mungkin. Di depan bank tersedia ATM, kan lebih mudah dan cepat tanpa menunggu antrian lama. Tetapi, sudahlah itu bukan urusanku.

Setelah beberapa menit, giliran saja yang mendapat panggilan nomor antrian. Saya pun ke tempat teller dan menyerahkan formulir setoran dan buku antrian. Ternyata, anak muda tersebut juga dipanggil oleh teller di sebelahku. Dan kejadian unik pun terjadi.

“Mas, ini bener cuma mau mengambil dua ratus ribu? Ndak dua juta? ” tanya teller

“Ya, mba” jawab anak muda

“Kenapa ndak ambil di ATM saja mas? Kan lebih cepat tanpa antrian” sahut teller

“Saldonya kurang mba. ATM juga hilang belum ketemu sampai sekarang” jawab anak muda

“Owh,,,ya sudah tunggu sebentar ya mas” sahut teller

Saya pun merasa kaget. Ternyata cuma penampilan saja yang oke, tetapi kantongnya tipis. Saya lihat dia tersipu malu oleh pertanyaan teller. Saya pun cuma memandang ia sebentar karena agak gregetan atas kejadian tersebut. Dalam hati saya pun berkata Anak muda sekarang cuma modal penampilan kece, tapi berkantong tipis.

Sebagai pembelajaran bagi kita, sebaiknya jangan memandang seseorang dari penampilan saja. Lihatlah karakter dan budi pekertinya. Berpenampilanlah yang sederhana. Tunjukkan budi pekerti kita dengan orang lain. Selain itu janganlah suka mencibir orang lain, karena belum tentu kita lebih baik dari yang kita cibir.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post