RENUNGAN TULISAN HARI KE-107 BERPIKIR SEBELUM KAMU BERTINDAK
Oleh: Nurokhim, S. Ag. S.Kons.
Kita sering mendengar nasehat orang tua kita dengan kata kata “Berpikirlah sebelum kamu bertindak. Apapun yang akan kamu lakukan, berpikirlah terlebih dahulu, agar tidak menyesal dikemudian hari.” Kalau yang pernah belajar di Pesantren barangkali tidak asing dengan mahfudzot “fakir Qabla Anta'zima (berfikir sebelum bertindak)”. Ada lagi pribahasa “Sedap jangan ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan – Berpikir baik baik jangan segera bertindak agar tidak kecewa”.
Pertanyaannya, begitu pentingkah nasehat di atas sehingga sering diulang ulang dan terpatri dalam pikiran bawah sadar kita? Ya, ternyata nasehat ini memang sangat penting, sampai sampai oleh Covey dalam bukunya 7 Habits dimasukkan dalam Ciri Manusia Proaktif yang merupakan Kebiasaan Pertama. Begitu pentingkah Berpikir Sebelum Bertindak sehingga Covey harus memasukannya dalam ciri manusia Proaktif?
Ya! Ternyata saat seseorang proaktif, dia akan memikirkan segala tindakan dan perbuatan yang dilakukannya beserta akibat-akibatnya. Orang proaktif adalah orang yang mengerti tindakannya dan mampu memper-tanggungjawab-kan perbuatannya.
Berpikir sebelum bertindak menurut Covey berarti segala tindakan yang Kita lakukan sudah pasti memiliki konsekuensi masing-masing, dan kita bertanggungjawab akan tindakan yang kita lakukan. Untuk itu, berpikir sebelum bertindak adalah sikap proaktif untuk menjadi pribadi yang sukses.
Perubahan dunia yang begitu cepat menjadikan aktivitas dan peran seseorang yang harus dilakukanpun datang silih berganti. Kadang hal ini membuat kita luput mengamati, alpa dalam mendengarkan. Banyak hal berarti yang terlewatkan begitu saja, ada aksi dan stimulus membuat seseorang cepat merespon dan bereaksi dengan tindakan yang akhirnya diikuti penyesalan karena dilakukan tanpa pertimbangan.
Berhenti sejenak untuk berpikir dan menyimak sebelum bertindak dan menanggapi, membantu kita untuk lebih bijaksana dalam bersikap. Melapangkan hati untuk memaafkan, membuka pikiran untuk memahami, memudahkan kita untuk menghilangkan prasangka dan kesalahpahaman.
Laju komunikasi dan informasi yang begitu deras, membuat banyak peristiwa yang terjadi mengalir begitu cepat melalui berita dan pesan pesan elektronik tanpa kuasa menolak dan tanpa sempat menyaringnya. Jika berita atau pesan yang kita terima tidak kita dengarkan dengan benar, ada pesan dan kondisi yang terucapkan maupun tersirat, yang bisa kita lewatkan. Ketika kita tidak menyimak dengan baik, hal yang sederhana pun kadang tidak tercerna dengan mudah, sehingga informasi yang ada tidak sampai sepenuhnya, pengetahuan dan pemahaman kita pun tidak kita terima secara utuh seperti yang seharusnya. Akibatnya, kita merespon dan bertindak berdasarkan asumsi asumsi dan paradigma kita.
Inilah perlunya untuk berpikir sebelum bertindak. Kepedulian dibutuhkan untuk memperhatikan apa yang perlu orang lain sampaikan dan apa yang perlu kita katakan.
Terkadang terlalu mudah bagi kita menilai peristiwa yang terjadi kemudian begitu cepat mensikapi hal terebut dengan komentar atau mengajukan pertanyaan. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari, Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam.” Itu artinya, sebelum kita mengeluarkan kata-kata, terlebih dahulu kita perlu memastikan: apakah perkataan itu baik, apakah memuat kebenaran, apakah bermanfaat bila kita mengatakannya, apakah benar-benar penting atau hanya akan menyakiti dan mengganggu orang lain.
Ada sebuah kisah pada zaman Rasulullah akan seseorang yang meminta wasiat kepada Rasulullah.
SEORANG datang kepada Rasulullah saw dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku mohon berilah wasiat kepadaku."
Rasulullah, menatap matanya, kemudian menjawab, "Apakah kau akan menjalankan wasiatku?"
"Iya wahai Rasulullah." jawabnya.
"Apakah kau akan menjalankan wasiatku?" kata beliau mengulang pertanyaannya.
"Iya wahai Rasulullah." jawab orang itu.
Beliau mengulang pertanyaannya hingga tiga kali untuk menunjukkan pentingnya sesuatu yang akan beliau sampaikan, kemudian bersabda, "Jika kau ingin melakukan sesuatu, pikirkan akibatnya. Jika baik laksanakan, jika buruk maka segera tinggalkan."
Nasihat yang amat singkat namun memiliki arti yang begitu dalam. Jika kita mau merenungkan, semua masalah yang menimpa manusia di dunia dan siksaan yang nanti ia dapatkan di akhirat disebabkan karena "tidak mau berpikir sebelum bertindak".
Ia tidak pernah memikirkan akibatnya dan efek buruknya, andai manusia mau berpikir sebelum melakukan sesuatu maka ia akan jauh dari berbagai keburukan yang menimpa. Mari biasakan diri untuk berpikir sebelum bertindak!
Tindakan yang kita ambil dengan segala konsekuensinya yang muncul setelahnya, harus kita pikirkan matang-matang sebelum melakukannya.
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Bersemangatlah untuk meraih segala hal yang bermanfaat bagimu. Mintalah pertolongan Alloh dan jangan lemah. Apabila engkau tertimpa sesuatu (yang tidak menyenangkan) janganlah berkata, ‘Seandainya aku dulu berbuat begini niscaya akan menjadi begini dan begitu’ Akan tetapi katakanlah, ‘QaddarAllohu wa maa syaa’a fa’ala, Alloh telah mentakdirkan, terserah apa yang diputuskan-Nya’. Karena perkataan “seandainya” dapat membuka celah perbuatan syaitan.” (HR. Muslim)
Mulai sekarang, jika kita mau bertindak, kita harus berpikir terlebih dulu pertimbangan baik atau buruknya. Usahakan cara terbaik dalam menyampaikan hal yang perlu disampaikan dan pikirkan konsekuensinya. Hindari perkataan yang sia-sia apalagi merugikan. Dengan demikian, kita bisa menjadi pribadi proaktif menuju proses kemenangan dan kesuksesan pribadi. Wallahu A’lam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar