Nurokhim Sag

Nurokhim, S. Ag. S. Kons. adalah seorang Motivator & Trainer Pendidikan, Pembicara Seminar Parenting, Guru Bimbingan Konseling, Dosen, danPenggiat Pen...

Selengkapnya
Navigasi Web
RENUNGAN TULISAN HARI KE-872  ANTARA  QURBAN KAMBING DAN SAPI  (PART-01)

RENUNGAN TULISAN HARI KE-872 ANTARA QURBAN KAMBING DAN SAPI (PART-01)

Oleh: Nurokhim, S. Ag. S.Kons.

Sebentar lagi umat muslim akan segera menyambut hari raya Idul Adha. Bagi Pak Lurah Jarwo dan istrinya, tentu momen Idul Adha tak dapat dipisahkan dari berqurban. Apalagi qurban merupakan amalan bernilai sunah muakkad yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada Hari Raya Haji.

Hanya masih ada pertanyaan yang mengganjal di hati Pak Lurah Jarwo dan istrinya meskipun hampir tiap tahun berqurban. Terutama masalah hewan qurban yang paling utama untuk dijadikan qurban dan peruntukan hewan qurban. Ini semua karena Pak Lurah pernah mendengar seorang ustadz yang cukup kondang mengatakan bahwa yang hewan qurban yang utama adalah kambing, dan berqurban baik hewan kambing maupun sapi hanya untuk sendiri, padahal selama ini Pak Lurah jika berqurban selalu sapi dan diatasnamakan untuk 7 orang keluarganya. Nah, dari situlah Pak Lurah Jarwo dan Bu Lurah menjadi ragu dan harus mendapat jawaban kepastian dari rasa keraguannya itu dari orang yang memahami ilmu fiqih.

Maka sore itu Pak Lurah sengaja mengundang seorang yang dianggap lebih paham soal ini. Siapa lagi kalau bukan Den Bagus sang guru ngaji bagi keluarga Pak Lurah, yang sekaligus sahabat dan kepala pembantu rumah Pak Lurah Jarwo. Sengaja Pak Lurah Jarwo juga mengajak istrinya dan kedua anaknya yaitu Marwoto dan Putri Ambarsari dan adik Bu Lurah yaitu Suryadi untuk ikut bergabung dalam obrolan sore itu.

Tak ketinggalan Bu Lurah sudah menyediakan beberapa makanan kecil seperti sukun goreng, kimpul, kacang rebus dan juga tempe dan tahu susur dan teh Nasgitel sebagai teman ngobrol biar tambah asyik ngobrolnya.

*****

“Assalamu’alaikum!” ucap Den Bagus yang datang diiringi oleh anak lakinya, Bagas.

“Waa’alikum salam!” jawab Pak Lurah Jarwo beserta keluarganya serempak menjawab salam Den Bagus serta menyambutnya dengan berjabat tangan dengan penuh keakraban.

“Terima kasih Den Bagus sahabatku dan guru untuk keluargaku yang sudah bersedia hadir memenuhi undangan saya,” ucap Pak Lurah.

“Iya Pak Lurah Jarwo, jangan sungkan karena saya sudah menganggap Pak Lurah Jarwo dan Bu Lurah serta keluarga besar ini sebagai bagian dari keluarga saya,” sahut Den Bagus.

“Baik Den Bagus, kita akan mulai obrolan sersan “serius tapi santai” sore hari ini. Insyaa Allah saya dan keluarga seperti biasa pada Idul Adha tahun ini akan berqurban dengan hewan sapi. Hanya masih ada pertanyaan yang mengganjal di hati saya dan istri, yang biasanya berqurban sapi. Dua pertanyaan yang ingin kami ketahui:

“Pertanyaannya Kertama, mana yang lebih utama, kurban dengan sapi atau kambing?”

“Pertanyaannya Kedua, setahu kami selama ini, hewan kambing itu untuk berqurban 1 orang dan hewan Qurban sapi diatasnamakan untuk 7 orang. Tetapi saya dengar dari seorang ustadz satu ekor sapi juga untuk 1 orang. Nah, jadi yang benar yang mana, Den Bagus?” Kata Pak Lurah Jarwo membuka obrolan dan langsung kepada ini permasalahan.

Suasana yang tadinya semarak dengan obrolan dan canda tawa, tiba-tiba menjadi hening. Semua mata tertuju pada sosok Den Bagus, sang guru ngaji yang karismatik itu. Mereka sangat menantikan jawaban dari dua pertanyaan yang dilontarkan oleh Pak Lurah Jarwo.

Den Bagus yang menjadi titik focus perhatian nampak nyantai menghirup teh Nasgitel yang disuguhkan dihadapnnya. Masih dengan senyum simpul khasnya, Den Bagus kemudian memberikan jawaban.

“Untuk Pertanyaan Pertama dari Pak Lurah, Den Bagus akan mengutip dari Imam Nawawi dalam Kitab Al Majmu' Syarah Al Muhadzab halaman 371 Juz 8, Beliau memaparkan sejumlah pandangan para ulama tentang keutamaan hewan Qurban," ujar Den Bagus.

“Madzhab Syafii berpendapat berdasarkan hewan Qurban, bahwa berqurban itu berdasarkan urutan dengan hewan Qurban. Paling utama adalah hewan unta, kemudian sapi, kemudian domba, dan kemudian kambing. Begitu pula pendapat Imam Abu Hanifah, dan Imam Ahmad, dan Imam Daud yang memiliki pendapat yang sama,” jelas Den Bagus.

“Mereka berpendapat begitu, dasarnya apa, Den Bagus?” tanya Bu Lurah.

“tentu saja ada dasarnya. Urutan pendapat mereka didasarkan pada hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang mandi janabah pada Jumat, kemudian berangkat ke masjid, maka seolah-olah ia berqurban seekor unta. Siapa yang berangkat di waktu kedua maka seolah-olah ia menyembelih seekor sapi. Siapa yang berangkat di waktu ketiga, seolah-olah ia menyembelih seekor kambing."

“Nah, kalau pendapat di atas kan sama seperti pemahaman kita selama ini,” ucap Pak Lurah Jarwo.

“Iya, berarti hadist kalau kita berqurban dengan sapi berarti tidak salah, karena itu lebih utama dari kambing,” sahut Bu Lurah tak mau kalah.

Marwoto yang menyimak keterangan gurunya itu tiba-tiba bertanya; “Guru…, apa ada madzhab lain yang berpendapat berbeda selain pendapat di atas?” kini giliran Pak Lurah Jarwo yang bertanya.

Bersambung…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa

24 Jun
Balas

Alhamdulillaah dapat ilmu lagi. Keren Ustadz.

24 Jun
Balas



search

New Post