NURPAN HASPANDI

Nurpan Haspandi, seorang guru di daerah yang ingin terus belajar dari hal-hal kecil yang positif. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
                                             Berhadap-hadapan

Berhadap-hadapan

Pukul 14.30 wib, aku bergegas kembali ke sekolah. Karena petang ini aku diberi tugas oleh kepala sekolah untuk mendampingi siswa-siswiku mengawasi mereka. Ini adalah tugas perdanaku sekaligus latihan pertama anak didikku. Latihan paskibra dimulai sore ini. Paskibra di sekolahku telah satu tahun tidak ada aktifitas latihan. Sebenarnya tugas ini berat bagiku, karena aku tidak mengerti seluk beluk tentang paskibra. Tapi kepsek tetap memberikan tugas ini kepadaku. Ya namanya juga perintah atasan harus dilaksanakan. Kalau tidak nanti dibilang tidak loyal pada atasan. Sesampai di sekolah telah hadir dua orang pelatih paskibra yang telah siap untuk melatih. Kegelisahan hatiku sedikit sirna, kiranya aku hanya ditugaskan memonitor latihan paskibra sore ini. Lima belas menit kemudian berkumpullah anak didikku seluruhnya yang telah dikoordinasikan pagi tadi oleh pembina osis. Seteah dibariskan, aku memberikan sedikit arahan kepada siswaku agar bersungguh-sungguh untuk mengikuti segala instruksi yang diberikan oleh pelatih. Selepas aku memberikan arahan, pelatihpun menyiapkan barisan kembali untuk memulai pemanasan sebelum latihan dimulai. Siswa yang berjumlah sekitar dua puluh lima yang terdiri dari 15 pria dan 10 wanita mendengar dengan serius aba-aba yang diberikan sang pelatih. Instruksi pelatih agar mereka mengelilingi lapangan sebanyak dua putaran, kemudian berjalan sebanyak satu putaran. Aku hanya bisa memantau kegiatan ini dari pinggir lapangan. Sebelum berlari, pelatih memberikan aba-aba untuk membentuk dua barisan. Ketika aba-aba bergerak tiga langkah ke depan, dengan yakinnya mereka melakukannya. Tapi yang terlihat adalah kaki dan tangan yang sama bergerak bersamaan. Aku hanya tersenyum melihat aksi tersebut, dalam hatiku aku bisa memakluminya karena ini adalah latihan perdana. Setelah gerakan ini diberikan contoh oleh pelatih mereka sudah tidak lagi melakukkan kesalahan. Kemudian latihan dilanjutkan dengan berlari mengelilingi lapangan sebanyak dua putaran. Aku terkejut melihat aksi mereka, mereka berlari terburu-buru seperti ada sunami yang datang tiba-tiba, sehingga sepatu temannya yang di depan lepas karena terinjak yang dibelakang. Pelatihpun menghentikan kegiatan berlari tersebut dan kembali memberi contoh cara berlari yang benar. Setelah kegiatan berlari dan berjalan mengelilingi lapangan selesai. Pelatih melanjutkan aba-aba hadap kiri gerak, aku kembali tersenyum melihat mereka melakukan gerakannya. Ada yang menghadap ke kiri, ada yang menghadap kekanan dan ada yang berdiri tegak aja. Akhirnya mereka saling berhadapan satu sama lain. Ini namanya bukan hadap kiri gerak, tapi berhadap-hadapan, senyumku dalam hati.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post