nur pudjiastutik

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kebab Temani Malamku

Kebab Temani Malamku

Kebab Temani Malamku

Oleh:

NUR S. PUDJI ASTUTIK, S.Ag*)

Malam semakin larut, namun mata ini tak mampu terpejam jua. Kunyalahkan Laptop untuk mengusir kesunyian dengan mencoba menyusun kata-kata sehingga menjadi kalimat yang indah dan enak dibaca. Disaat aku sedang asyik dengan Laptop kesayanganku, tiba-tiba anakku yang nomer dua datang menghampiri dan menawarkan sesuatu kepadaku. Ya...dia menawarkan makanan yang agak sedikit aneh menurutku.

Namanya KEBAB....sebenarnya nama Kebab sudah tak asing di telingaku. Sering kujumpai outlet-outlet Kebab di sepanjang area Mall atau pusat perbelanjaan, dimana di tempat-tempat seperti itu para pengunjung Mall memanjakan lidahnya dengan kuliner yang ada, termasuk Kebab. Bagi yang belum tahu, Kebab sendiri adalah sebutan bagi berbagai hidangan yang bahan dasarnya berupa daging panggang/bakar yang ditusuk memakai tusukan atau batang besi. Hidangan ini umum dijumpai dalam masakan Asia tengah, masakan Asia Selatan dan masakan beberapa negara Afrika. Sementara di Indonesia, sajian Kebab dikombinasi dengan sayuran seperti tomat, selada, mentimun dan sedikit disiram dengan saus dan mayonais.

Sejenak kuhentikan aktivitas untuk menikmati makanan yang telah disajikan oleh anak perempuan yang sangat perhatian dan sangat sayang kepadaku. Hemmm...maknyuus ada sedikit rasa asam yang berasal dari saus dan mayonais yang membuat rasa Kebab semakin enak untuk dinikmati. Alhamdulillah serasa makan nasi satu porsi, satu Kebab-pun telah mengisi ruang-ruang kosong di dalam perutku.

Sesekali bolehlah kita manjakan lidah ini dengan masakan Asia Tengah seperti negara Armenia, Azerbijan, Kazakhstan yang lebih cenderung memilih menjadi bagian dari Eropa seperti Turki yang wilayahnya setengah Eropa dan setengah Asia. Di negara Turki sendiri Kebab dikenal dengan shawarm yang sempat mendongkrak kepopuleran makanan barat seperti burger, pizza maupun hot dog. Namun demikian, bagaimanapun juga lidah orang Indonesia sebenarnya sudah sangat lekat dengan makanan pokoknya yang berupa nasi, bahkan ada motto khususnya disampaikan oleh orang-orang Jawa, bahwa makanan apapun yang telah kita makan, sebelum nasi kita konsumsi maka semua makanan tersebut dianggap hanya sebagai cemilan belaka.

__________________

*) Penulis adalah guru PAI

MTsN 4 Sidoarjo

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selamat menikmati kebab ya Bu. Salam Literasi

26 Dec
Balas

Wah di kirim ke rumah bu

26 Dec
Balas

terimakasih bu, salam kenal

26 Dec
Balas

hahaha.....cuma satu pak

26 Dec
Balas



search

New Post