Kuterima Bingkisan Dari Penulis Terkenal

Aktifitas di tempat kerja hari ini cukup melelahkan, namun lelah dan penatku hari ini serasa hilang sirna tatkala datang tukang pos di depan rumah. Dengan menenteng tas dan mengendarai motor warna orange khas milik Pos dan Giro lengkap dengan helm yang masih bertengger sebagai pelindung kepala, tangan tukang pos mengetuk pagar rumahku dan berteriak..”pos...pos...”. kutengok keluar sambil kujawab “ya pak...tunggu sebentar!

“Ada kiriman bu, mohon diterima dan tanda tangan di sini,” terang tukang pos sambil menunjukkan selembar kertas yang harus kutanda tangani sebagai bukti penerimaan. Kubaca tulisan indah yang menghiasi pembungkus berwarna coklat. Tertera di situ nama pengirim yang tidak asing lagi bagiku. Beliau adalah Much. Khoiri seorang penulis sekaligus dosen Unesa Surabaya yang beberapa waktu lalu, aku sempat merasa tertantang olehnya untuk membuat artikel yang akan dimuat dalam buku terbaru beliau yang berjudul “VIRUS EMCHO BERBAGI EPIDEMI INSPIRASI”.

Buku dengan ketebalan seratus delapan puluh tujuh halaman ini, memuat kesan mendalam dan pengakuan dari 23 penulis yang telah merasakan adanya virus (Inspirasi) menulis dari Emcho termasuk nama Nur S. Pudji Astutik tercantum juga di dalam buku tersebut, tepatnya berada di halaman ke-122 (seratus dua puluh dua) dengan judul SATU KATA UNTUK EMCHO “AKU BANGGA PADAMU”. Dalam buku ini Penulis ingin mengingatkan hakikat investasi. Menurut beliau (EMCHO), jika kita investasi uang maka kita akan mendapatkan uang. Jika kita investasi energi, waktu dan hikmah hidup, maka insyaallah kita akan memanen buah-buah energi, waktu dan hikmah hidup tersebut. Demikian juga, jika kita investasi motivasi dan teknik menulis, maka kita akan memanen buah-buah dari inspirasi menulis itu juga.

Jujur aku merasa tertantang dan termotivasi oleh beliau, walau modal dalam menulis secara teoritis maupun praktis masih sangat minim kurasakan. Yang kumiliki hanya sekedar ingin menulis, dan kutulis saja apa yang ingin aku tulis. Terlepas tulisan itu sedap dan enak dibaca atau tidak sama sekali. Berawal dari kenekatanku untuk menulis, akhirnya mengantarkan aku untuk bisa bertemu dan bergabung dengan penulis-penulis hebat, seperti beliau (EMCHO). Untuk meyakinkan diriku, bahwa aku bisa menulis maka bimbingan dari beliau senantiasa kuharapkan. Kritik dan masukan perlahan namun pasti akan menambah khazanah keilmuan dalam bidang tulis menulis. Bukti nyata telah membakar kembali semangatku untuk terus menulis, dan Alhamdulillah tulisanku bisa dimuat dalam karya beliau. Terima kasih bapak EMCHO, semoga investasi yang anda berikan akan berbuah indah pada akhirnya.