nur rahmadhani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
14 Hari Yang Bermakna

14 Hari Yang Bermakna

#Tantangan gurusiana hari ke-7

Si makhluk tak kasat mata itu menang, dia berhasil membuat beberapa negara melakukan lockdown (mengasingkan diri dari dunia luar) untuk beberapa hari. Upaya ini dilakukan untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus yang semakin mengkhawatirkan.

Beberapa negara yang melakukan lockdown adalah antara lain: Korea Selatan, Italia, Jepang, Inggris, Malaysia, dll. Indonesia sendiri sebagai negara yang telah diwarning WHO tidak melakukan lockdown. Pemerintah pusat merasa tidak perlu melakukn tindakan itu. Namun, beberapa daerah oleh kepala daerah mengambil tindakan untuk meliburkan anak sekolah, dan beberapa instansi selama 14 hari.

Sebagian besar masyarakat menyambut dengan postif tindakan yang diambil oleh beberapa kepala daerah. Tetapi ada juga yang merasa tindakan meliburkan diri dan melakukan kegiatan rumah 14 hari merupakan tindakan yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Tentu pendapat ini tidak benar.

Secara kekeluargaan saja kita lihat, waktu 14 hari ini bisa membentuk bounding antara orang tua dan anak-anak. Kesibukan dunia kerja terkadang membuat orang tua tidak dekat dengan anak-anaknya. Dengan adanya peraturan ini orang tua bersama dengan anak-anak memiliki cukup waktu untuk menjalin kebersamaan yang sempat hilang. Membaca buku, bermain , bercerita, memasak, membersihkan rumah adalah kegiatan yang bisa dilakukan orang tua dan anak-anak di rumah selama liburan. Hindari piknik ke luar kota atau daerah. Itu bukan kegiatan kebersamaan di rumah namanya

Waktu beribadah kita jadi lebih banyak ketika masa pemberlakuan liburan 14 hari. Bagi kita umat muslim kadangkala melaksanakan ibadah di akhir waktu dan dalam kondisi terburu-buru. Pada saat ini, kesempatan yang besar dan luang untuk melaksanakan ibadah lebih sering frekuensinya dan lebih tenang. Selain ibadah fardhu, ibadah sunnah bisa kita laksanakan.

Saat liburan adalah saat kita merilekskan diri dan menenangkan pikiran. Waktu istirahat menjadi lebih banyak. Untuk sejenak melepaskan aktivitas rutin yang melelahkan. Istirahat itu bukan berarti tidur sepanjang waktu tetapi juga dengan senam di rumah, yoga, sholat, bercengkrama dengan anggota keluarga, menambah asupan tubuh dengan makanan bergizi, dll.

Di dalam kesulitan pasti ada kemudahan itu adalah janji Allah. Maka kita sebagai umat beragama sebaiknya menyikapinya dengan baik . Allah menciptakan musibah di saat bersamaan Allah juga ciptakan rahmat-Nya.

Liburan 14 hari yang telah diberikan oleh pemerintah manfaatkan dengan sebaiknya, isi dengan kegiatan yang bermanfaat. Hilangkan prasangka buruk di kondisi yang sulit ini. Tetaplah stay di rumah. Jangan bepergian ke tempat-tempat keramain atau piknik ke tempat lain. Karena anjuran pemerintah agar kita tetap di rumah bukan ke luar rumah ataupun jalan-jalan ke tempat yang tidak penting dan membawa mudhorat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post