Benda Perusak Moral, Benarkah Pelakunya? Bagian Kedua
Benda Perusak Moral, Benarkah Pelakunya?
By Nur Rahmadhani Ibrahim Nst
#Tantangan gurusiana Hari Ke-5
Bagian 2
Di tahun 1989, Ted Bundy seorang pembunuh berantai yang telah memperkosa 30 wanita dan membunuh 50 orang, dari Florida, Amerika Serikat, membuat pengakuan tentang kronologi yang menjadi penyebab dia menjadi seorang Pembunuh Berantai yang sadis. Dia dipidana hukuman mati.Sebelum hukuman matinya dilaksanakan, Ted bercerita tentang latar belakang membuatnya menjadi seorang pembunuh sadis.
Ted Bundy lahir dari keluarga yang luar biasa dengan orang tua yang penuh kasih sayang, dia memiliki empat saudara kandung. Dia memiliki orang tua yang taat agama dan mereka sering ke gereja. Keluarganya dikenal dengan keluarga yang baik-baik. Mereka tidak minum-minum, tidak merokok, tidak judi, tidak pernah ada kekerasan di dalam rumah.Kehidupan Ted seperti anak-anak normal lainnya, dia juga punya teman yang baik. Dia tidak suka pergi nongkrong di bar atau keluyuran. Tetapi ada satu hal kecil yang dirahasiakannya, yang tidak diketahui oleh orang tua, saudara-saudara dan teman-temannya bahwa dia sering menonton video berkonten porno dan pemerkosaan. Kegiatan menonton video ini hampir setiap hari dilakukannya tanpa sepengetahuan siapapun. Namun, inilah awal petaka bagi Ted. Selain ketagihan, Ted menjadi terinspirasi melakukannya di dunia nyata. Dia mulai berubah, dari pria normal baik menjadi pria yang penuh dengan nafsu birahi dan membunuh. Dia diam-diam di malam hari melakukan aksinya dengan memperkosa wanita-wanita sehingga akhirnya membunuhnya sampai akhirnya dia ditangkap polisi.
Dari kedua kisah NF dan Ted, bisa disimpulkan bahwa yang menjadi latar belakang terjadinya kasus pembunuhan bukanlah disebabkan kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua. Apabila benar NF kurang perhatian orang tuanya, bagaimana mungkin NF bisa mendapat fasilitas yang baik seperti smartphone, dan sinyal wifi ada di rumahnya. Ditambah lagi walaupun memiliki ibu pengganti baru, NF tidak pernah memiliki masalah dengan ibu serta adek tirinya. Bahkan, menurut tetangganya, ibu NF terkenal ibu yang baik dan perhatian kepadanya walaupun dia bukan anak kandungnya. Begitu pula dengan Ted, yang dibesarkan dari keluarga yang taat agama dan penuh kasih sayang, akhir hidupnya menjadi seorang pembunuh.
Mari kita lihat masalah ini dengan real dan teliti. Sah-sah saja setiap orang berpendapat bahwa kasih sayang dan perhatian yang kurang dari orang tua akan mempengaruhi kodisi kejiwaan anak-anaknya. Tetapi itu hanya sedikit persentasenya bila dibandingkan dengan pengaruh lingkungan di luar. Menurut wawancara dengan Ted Bundy, dia menuturkan bahwa teman-temannya yang sesama pembunuh dan pemerkosa melakukan tindakan kejahatan ini karena terinspirasi dan terobsesi dari video yang berkonten porno yang sering mereka tonton. Bagaimana dengan NF? Setelah pemeriksaan yang dilakukan oleh polisi melalui buku-buku hariannya ditemukan gambar yang mirip dengan salah satu tokoh dalam film horror yaitu Slenderman. Menurut pengakuannya sendiri dia sangat menyukai menonton film Slanderman dan Chucky. Kedua film ini bergenre horror dan penuh dengan kesadisan.
Di era tahun 70-90 an saja anak-anak muda bisa berubah pola pikir dan mentalnya akibat alat elektronik yang bernama video, apalagi di zaman modern sekarang yang dengan mudah dan cepat mengakses segala informasi. Media elektronik bisa membawa kebaikan dan juga malapetaka bagi penggunanya. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama yang bersinergi antara orang tua, masyarakat, lembaga-lembaga pendikan/ parenting/ yang terkait dan pemerintah untuk mengantisipasi konten-konten yang berbau porno, kejahatan, dan kesadisan. Mengaktifkan kembali UU Pornografi dan pornoaksi oleh pemerintah adalah langkah utama yang tepat. Pemblokiran situs-situs porno dan kekerasan dan seminar parenting dampak negative dari gadget adalah langkah-langkah selanjutnya terus digalakkan. Sehingga, tidak ada yang saling lempar masalah dan kesalahan tanpa ada solusinya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar