nur rahmadhani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ketika Ia Harus Pergi

#Tantangan gurusiana hari ke-12

"Abang jadi berangkat, dek," kata suamiku sambil menghampiriku ketika sedang masak untuk tiga kali makan.

"Lho, tapi kita kan lagi dianjurkan social distancing. Gimana sich, koq gak merata kayak gini. Siswa dan guru disuruh libur. Eh, yang lainnya masih ngantor. Ini lagi apa gak bisa ditunda sidangnya sampai nanti pertengahan april. Apalagi di sana sudah ada yang positif, dan PDPnya juga banyak. Apa Abang gak takut? Anak-anak kita masih kecil lho bang," cerocosku seperti deru senapan.

"Iya abang tahu. Tapi mau gimana lagi sudah jadi tuntutan profesi. Mau minta tolong dengan teman satu team. Teringat kalau mereka sudah dua kali berangkat duluan. Segan rasanya terus-terusan minta tolong sama mereka. Walaupun lokasi mereka jauh lebih dekat," jawab suamiku.

Aku pun terdiam dengan penjelasan suamiku. Namun, hatiku semakin tidak tenang.

Selesai urusan dapur, seperti biasanya aku mandi dan berwudhu untuk melaksanakan sholat dhuha. Dalam sujud aku memanjatkan doa. Tak terasa airmataku pun jatuh. Sungguh hatiku merasa sedih. Mengapa dalam kondisi gawat darurat seperti ini masih saja pemerintah dan masyarakat tidak bersatu dalam memerangi wabah penyakit. Masih ada juga masyarakat bekerja ngantor dan berkeliaran. Apa harus tunggu dulu ribuan yag meninggal baru pada sadar bahwa bencana ini bukan main-main.

Aku merenung di atas sajadah dan terus memanjatkan doa perlindungan dan keselamatan.

Setelah dhuha selesai, kutemui suamiku dan berbincang-bincang."Bang kalau memang harus berangkat. Adek mau kasih nasehat dan saran. Pertama, abang bawa masker dan pakai saat di dalam mobil taxi, di lokasi kerja, dan di luar hotel. Kedua, sampai di hotel, jangan lagsung duduk dan tidur-tiduran tapi langsung mandi, pakaian yang abang pakai tadi hanya boleh sekali pakai saja, ganti dengan pakaian yang bersih. Ketiga, jangan ke mall apalagi di tempat keramaian, buat jarak dengan teman saat berkomunikasi. Jangan dulu saling bersalaman. Keempat perbanyak zikir dan doa perlindunga dan keselamatan selama di sana. Usahakan selalu menjaga wudhu selama di sana", aku memberi penjelasan panjang lebar pada suamiku. "O ya bang, nanti kalau abang nyampe rumah lagi jangan marah ya kalau aku semprot seluruh tubuh abang dengan cairan desinfektan untuk mencegah masuknya ke dalam rumah tangga kami,"tambahku

Malam ini aku dan anak-anak mengantarnya di depan pintu berangkat untuk bekerja. Dalam hatiku berdoa agar Allah meindungi dan menjaganya selama di sana. Dan seluruh tubuh dan barang-barangnya tidak dapat ditembus oleh makhluk kecil tak kasat mata.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post