nur rahmadhani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pahlawan di Tengah Maut

Pahlawan di Tengah Maut

Pahlawan di Tengah Maut (Episode Corona ke-1)

By Nur Rahmadhani Ibrahim Nst

#Tantangan gurusiana hari ke-6

Negeri yang besar dan makmur dengan tingkat perekonomian teratas itu akhirnya jatuh juga oleh makhluk yang tidak kasat mata dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop dengan diperbesar ribuan kali. Tidak ada yang menyangka bahwa makhluk kecil yang bernama virus mampu menumbangkan negara-negara super power seperti; China, Amerika Serikat, Italia, Inggris, Jepang, Korea Selatan, dan lain-lain. Semua bertekuk lutut tatkala Allah SWT menunjukkan kekuasaannya melalui tentara-tentara kecilnya yang tak kasat mata.

Ya makhluk tidak kasat mata itu bernama COVID 19 (Virus Corona). Ribuan nyawa melayang dan ratusan ribu orang terinfeksi dan 22 negara telah terpapar virus ini. Makhluk kecil ini launching pertama kali di sebuah kota kuliner ekstrim, Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok. Menurut beberapa media online; “Munculnya virus ini dimulai dari seorang wanita yang sudah memakan sup kelelawar. Setelah beberapa hari wanita ini mengalami penyakit yang tidak biasa dan dalam sekejap puluhan sampai ribuan orang di China terpapar oleh virus ini.”

Awalnya dari China kemudian menyebar ke 22 negara. Tidak pandang bulu, bukan hanya rakyat biasa saja bahkan para pejabat negara juga terinfeksi oleh virus ini. Hal ini mengakibatkan kepanikan dan ketakutan pada masyarakat dunia. Selain belum menemukan obat anti virusnya, namun, banyak yang harus berkorban untuk bekerja membantu menolong mereka yang sudah terinfeksi.

Dahulu profesi dokter, perawat, dan ilmuwan merupakan profesi yang diimpikan oleh anak-anak ketika mereka di bangku sekolah. Kebanyakan anak-anak bila ditanyakan apa cita-cita mereka ketika mereka besar nanti, rata-rata mereka menjawab ingin menjadi dokter, perawat, atau ilmuwan. Mereka berpikir profesi-profesi ini terlihat keren dan gajinya besar.

Namun, dalam keadaan genting dan berbahaya saat ini mungkin gajinya yang besar sekalipun tidak akan terbayar dengan nyawa di ujung tanduk. Saat munculnya wabah penyakit yang belum ada vaksinnya, dokter dan perawat berada di garda depan dalam membantu pasien yang terinfeksi. Mereka siang, dan malam bergantian membantu pasien untuk bisa sembuh kembali. Rasa takut bisa saja mengahampiri mereka, khawatir dengan diri sendiri yang juga akan terinfeksi. Maka tidak heran beberapa negara terdengar kabar bahwa ada beberapa dokter dan perawat yang meninggal karena sudah terpapar virus korona.

Dilema memang antara memikirkan nyawa sendiri dengan tuntutan tugas untuk menyelamatkan nyawa pasien. Maka tidak salah bila Pahlawan di Tengah Maut disematkan kepada mereka. Tanpa kenal lelah dan nyawa mereka pertaruhkan untuk membuat pasien sembuh kembali.

Terima kasih yang tidak terkira kita ucapkan kepada mereka yang telah berkorban dan berjuang untuk menolong nyawa umat manusia. Semoga mereka selalu diberi kekuatan dan kesehatan. Untuk mereka para pahlawan di tengah maut

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post