Persiapan dalam Menghadapi Kondisi Buruk
PERSIAPAN MENGHADAPI KONDISI BURUK
By Nur Rahmadhani Ibrahim Nst
#Tantangan gurusiana Hari Ke-3
Kabar tentang meninggalnya salah seorang artis terkenal menggonjangkan jagat dunia hiburan dan dunia maya. Siapa yang tidak kenal dengan almarhum Ashraf Sinclair yang merupakan suami dari artis terkenal Bunga Citra Lestari (BCL). Kehidupan keluarga artis ini jauh dari gossip yang tidak baik. Namun, kebahagian dan keharmonisan Keluarga BCL sirna sekejap dengan kepergian suaminya.
Berita kematian artis ini mendapat simpati bukan hanya dari kalangan artis tetapi juga masyarakat umum. Banyak dari mereka yang tidak menyangka bahwa beliau meninggal tanpa ada gejala apapun dan tergolong muda. Ucapan bela sungkawa pun terus mengalir kepada BCL selaku istri yang ditinggalkan. BCL dan anaknya tampak tegar, tetapi kita tidak tahu sebenarnya perasaan yang dialaminya.
Peristiwa duka public figure ini menjadi refleksi untuk diri kita seandainya kita berada di posisinya. Apakah kita mampu mengatasi situasi buruk dengan baik atau malah kita menjadi sangat buruk dan terjatuh dalam duka berlarut-larut dalam sehingga sulit untuk bangkit lagi.
Sebagai manusia tentu sudah sifatnya memiliki segudang rencana dalam hidup, tetapi Allah juga menentukannya. Ketegaran hati BCL harus kita aku,i tidaklah mudah untuk kembali kehidupan normal pasca kehilangan pasangan hidup. Namun, sebagai manusia kita harus selaliu berikhtiar dan bertawakkal dalam kondisi buruk sekalipun. Oleh karena itu, perlu rasanya kita melakukan persiapan dalam menghadapi kondisi buruk, seperti kehilangan pasangan hidup.
Ada beberapa persiapan yang bisa kita lakukan sebelum mengalami kondisi buruk khususnya untuk seorang istri:
Persiapan spiritualSalah satu kata mutiara yang indah mengatakan bahwa doa adalah senjata seorang muslim. Sebelum melakukan aktivitas apapun kita dianjurkan untuk berdoa. Begitu pula sebelum kondisi buruk terjadi pada kita sebaiknya kita berdoa selalu kepada Allah agar diberi kekuatan, ketabahan, dan petunjuk ketika dalam menghadapi kondisi buruk. Memulai ibadah yang baik dan kontiniu serta diakhiri dengan doa-doa kepada Allah SWT.
Persiapan MentalBanyak orang yang siap menjadi orang kaya tetapi sulit untuk menjadi orang miskin. Pada umumnya, manusia apabila mendapat kesenangan pasti dengan mudah untuk menerimanya. Tetapi sebaliknya ketika dia mendapat musibah dia akan terpuruk dan sulit untuk menerima kenyataan hidup. Akhirnya yang terjadi mereka menjadi stress sampai kepada gila. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ini bisa saja karena mentalnya tidak cukup kuat menghadapi kondisi buruk. Oleh sebab itu,kita perlu melatih mental. Mental yang siap menghadapi situasi sulit maupun senang. Dari awal, mulai berpikir bahwa hidup ini pasti ada pasang surutnya. Maka, perlu ada persiapan hati dan psikologis.
Persiapan FinansialDi zaman sekarang, sudah menjadi hal yang lumrah pasangan suami istri terlibat untuk sama-sama bekerja mencari penghasilan. Selain tuntutan ekonomi factor penyebab lainnya adalah agar wanita lebih mandiri dan tidak bergantung dengan suaminya. Namun, masih ada juga yang membiarakan istrinya tetap di rumah untuk mengurus rumah tangga dan anak-anak. Hal ini berangkat dari norma agama dan adat seharusnya istri tinggal di rumah, dan suami yang bekerja di luar mencari nafkah. Satu sisi aturan ini sangatlah baik, tetapi bagaimana bila si suami meninggal dunia sperti yang dialami BCL? Apakah istri bisa mencari nafkah seketika itu juga? Sedangkan dari awal istri hanya di rumah saja mengurus rumah tangga tanpa ada pengalaman bekerja. Dalam kondisi seprti inilah, perlu rasanya istri juga bekerja untuk menghadapi kondisi buruk. Bekerja tidak mesti di luar rumah saja, wanita juga bisa bekerja di dalam rumah seperti; jualan online, buka warung sembako, dan sebagainya yang terpenting wanita sudah memiliki pengalaman untuk menghasilkan uang.
Persiapan KemandirianPernahkah kita mendengar, seorang ibu mengatakan bahwa dia tidak berani mengganti ulang tabung gas karena takut meledak kompo gasnya, atau tidak kuat mengangkat gallon air minum karena berat, dan pekerjaan itu dilakukan oleh suaminya? Begitulah wanita, dengan sifat manjanya membuatnya bergantung di pundak pria. Oleh karena itu, sebaiknya wanita untuk hal yang kecil dan remeh temeh tidaklah perlu diserahkan kepada pasangan kita. Mulailah melatih diri untuk melakukan sesuatu sendiri tanpa menunggu suami apalagi hal-hal yang sepele. Begitu pula untuk mengambil keputusan yang kecil, sebagai wanita kita harus bisa mencobanya sendiri.
Itulah beberapa persiapan yang kita lakukan sebagai seorang wanita dalam mengahadapi kondisi buruk. Bukan untuk menentang takdir dan hukum agama tapi tujuannya adalah sebagai ikhtiar menghadapi masa yang akan datang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar