Pak Mentri Mari Menyebar Manfaat Bersama Guru Literat

Betapa beruntungnya bapak, Allah menciptakan bapak sebagai manusia yang pintar, tampan, cakap dan penuh wibawa. Dilahirkan dari seorang ibu yang literat, karena beliau penulis lepas. Memiliki ayah seorang aktivis dan pengacara. Dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang terdidik. Dapat mengenyam pendidikan di dalam dan luar negeri. Seorang pengusaha sukses. Dilimpahi rejeki yang banyak. Saat ini di usia tiga puluh lima tahun diangkat menjadi Mentri Pendidikan Republik Indonesia periode 2019-2024.

Kami para guru yang bapak pimpin lima tahun kedepan, banyak yang tidak seberuntung bapak. Ada diantra kami yang masih GTT, mengajar di yayasan-yayasan yang pembayarannya tertunda sekian bulan, berpuluh tahun mengabdi tak jadi pegawai negeri. Tapi kami mensyukuri, karena tidak semua orang dipercaya untuk menjadi seorang guru. Besar harapan kami agar pak mentri mengerti agar kami tidak terus begini.

Sementara kami yang telah menjadi pegawai negeri, sangat bersyukur kesejahteraan kami meningkat karena adanya sertifikasi. Wajah-wajah guru berseri. Kerja kami semakin berarti. Semoga ini terus terjadi, sehingga kinerja kami makin tinggi. Sertifikasi sangat berarti bagi kami.

Miris rasanya ketika data tentang literasi Indonesia. Tahun 2015 Survei Programe for International Student Assessment (PISA) negara kita ada pada peringkat ke 64 dari 70 negara. Nilai kemampuan membaca kita 46,83%(INAP,2016). Untuk menghadapi kondisi tersebut kami berusaha menjadi guru yang literat. Kami tak hanya menyuruh agar anak didik kami berliterasi tapi kami memberi contoh secara langsung dengan bukti karya buku kami.

Memang tidak semua guru literat dan menghasilkan karya tulis baik berupa buku maupun tulisan lainnya. Banyak kendala yang dihadapi. Waktu yang terbatas karena jam mengajar yang terlalu banyak. Mencetak buku secara mandiri dengan uang pribadi. Tapi tetap kami jalani karena kepuasan saat kami mendapat karya kami dalam bentuk buku. Seandainya nanti kami dibantu dengan kebijakan bahwa sekolah hendaknya mengeluarkan dana untuk membeli karya guru literat di sekolah itu, mungkin ini akan lebih membantu.

Ketika warganet ramai menyertakan tagar ”Nadien Mundur aja” dan tagar ini menjadi tranding populer dipencarian dengan jumlah hastag mencapai sekitar delapan ribu limaratus limapuluh empat. Kami salut respon bapak menanggapi kondisi ini.

“Apakah ada yang mempertanyakan kemampuan sayadengan tanggung jawab sebesar ini? Pasti, apakah saya bisa memenuhi ekspektasi masyarakat yang begitu tinggi pada saya? Waktu yang akan menjawab.” Ujar bapak dalam sambutan hari sumpah pemuda di Kemendikbud.

“ Tapi saat saya diberikan kesempatan dari presiden untuk membantu generasi berikutnya saya tidak berpikir dua kali, saya melangkah ke depan apapun resikonya.” Dengan semangat bapak memberikan pernyataan seperti ini.

Yang menarik bagi saya kalimat membantu generasi berikutnya. Maaf bapak ucapan bapak ini merupakan janji. Saya berdoa semoga apa yang bapak ucapkan itu yang akan bapak lakukan. Bapak yang lebih paham apa yang akan dilakukan.

Benar bapak, generasi masa depan itu butuh bantuan. Untuk mempersiapkan diri agar mereka menjadi generasi yang tangguh, mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi tetap berpegang teguh pada nilai dan norma agama. Mewujudkan cita-cita ini berat, butuh obat untuk tetap semangat. Dan salahsatu obat itu adalah literasi. Kami, para guru yang langsung berhadapan dengan generasi masa depan, siap mendukung bapak untuk mewujudkan cita-cita yang bapak ucapkan, yaitu membantu generasi selanjutnya.

Saat saya mengintip program bapak melanjutkan kegiatan prioritas dan strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan serta kompetensi peserta didik. Di dalamnya ada program-program yang bemutu. Sepsrti TPG untuk non PNS. Sertifikasi guru. Beasiswa darmasiswa. Beasiswa unggulan dan sekolah ke luar negeri. Pendidikan keaksaraan dan kesetaraan. Sensor dan pengembangan perfilman, pengembangan kurikulum, pendidikan keluarga, pelatihan guru serta penyelenggaraan pendidikan jarak jauh berbasis teknologi informasi seperti rumah belajar, TV dan radio edukasi. Dengan adanya program-progaram ini Kami optimis bapak akan melaksanakan amanah ini dengan baik.

Mari bapak, gelorakan semangat muda bapak untuk generasi masa depan yang cemerlang. Berjabat erat dengan kami para guru literat hingga tak ada yang terasa berat mengantarkan generasi masa depan yang hebat.

“Kawan-kawan pemuda, dengarkanlah saya, satu-satunya kegagalan adalah kalau kita hanya diam di tempat dan satu-satunya kesuksesan adalah kita melangkah ke depan.” Dengan semangat bapak berkata.

Ucapan itu tidak hanya sampai pada para pemuda. Tetapi sampai pada siapapun yang terus ingin berjuang untuk kemajuan masa depan bangsa.

“Kawan-kawan pemuda jangan menunggu dunia berubah, dunia ini ada di tanganmu, asal kita berani melangkah, kita tak akan pernah kalah, salam pemuda.” Kalimat penyemangat dari bapak akan selalu kami ingat. Akan kami sebarkan lewat literasi kepada semua peserta didik. Agar mereka mampu mengubah dunia. Menyebarkan manfaat agar berguna dunia akhirat aamiin.

Biodata Penulis :

Nama saya Nur Ratnawati,saya dari Bangkalan Madura Jawa Timur. Saat ini sedang menjadi guru sosiologi satu-satunya di SMAN 1 Bangkalan. Haus terus untuk belajar. Kadangkala kecanduan untuk menulis. Saya bisa dihubungi via

WA :082338606038 / [email protected]