NURRELA

Nurrela, S.Pd. Pengelola PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Khoiru Ummah Palembang. Penggiat pendidikan non formal Owner dan Kepsek Sekolah Tahfizh Plus...

Selengkapnya
Navigasi Web
Merdeka Belajar di SPNF PKBM
Jangan jadikan kami SPNF PKBM 'diformalin'

Merdeka Belajar di SPNF PKBM

Merdeka belajar adalah kami di Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) PKBM. Di sini kami melayani pendidikan dari segala usia, mulai anak usia dini sampai usia dewasa. Kami merangkul anak-anak putus sekolah dengan memberikan belajar gratis bagi mereka. Bahkan kami ada MOU dengan kecamatan setempat untuk membantu menurunkan angka putus sekolah di Kecamatan tersebut. Kami memberikan pelatihan lifeskill kewirausahaan maupun ketrampilan kerja bagi masyarakat setempat.Kami juga melayani peserta didik tanpa batas provinsi dengan pembelajaran daring (dalam jaringan).

Untuk program Paket A Setara SD, kami menerima banyak anak usia SD pindahan dari sekolah formal. Alasan mereka pindah karena jumlah pelajaran yang terlalu banyak, trauma perlakuan gurunya yang kasar, tidak bisa belajar dalam jumlah siswa yang banyak dalam satu kelas, ingin lebih menjaga pergaulan anaknya, ingin anaknya lebih Sholih dan Hafizh Qur'an, ada juga karena anaknya berkebutuhan khusus sehingga tidak diterima di sekolah formal.

Dengan banyaknya kami menerima siswa pindahan dari sekolah formal dan menerima banyak anak usia 7 tahun, menunjukkan bahwa suasana belajar Pendidikan Formal sangat berbeda dengan Pendidikan Non Formal (PNF). Suasana belajar di SPNF PKBM, mereka merasakan merdeka belajar, walaupun mereka belajar setiap hari Senin sampai Jumat, dari pkl. 07.00-14.30 dan jaraknya lumayan jauh. Tapi mereka semangat belajarnya tinggi ingin menjadi Hafizh Qur'an, sehingga di akhirat kelak, bisa memberikan mahkota kemuliaan bagi kedua orang tuanya. Mereka juga mendapatkan pembelajaran yang menarik dan memberikan pengalaman langsung bagi anak didik, dengan bahasa motivasi dari para pendidiknya. Hal ini juga menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada SPNF PKBM sudah tinggi dan menjadi pilihan masyarakat.

Dengan keluarnya Perpres No. 81/2019, tanggal 16 Desember 2019 yang menghilangkan Dirjen PAUD dan Dikmas dan Direktorat Pembinaan Pendidikan Kesetaraan dari nomenklatur Kemdikbud. Dan pendidikan kesetaraan 'dititipkan' ke Dirjen PAUD Dikdasmen, maka hilanglah rumah besar kami, yang selama ini membina kami sehingga kami rapi dalam pendataan di dapodik, kami termotivasi untuk terakreditasi oleh BAN PNF, kami bisa melaksanakan UNBK, kami difasilitasi KBM sehingga bisa menggratiskan untuk anak putus sekolah, dan kami diikutkan dalam berbagai workshop dan pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme lembaga kami dalam memberikan layanan pendidikan non formal kepada masyarakat.

Bahkan kami terpilih juara 2 nasional dalam lomba apresiasi kelembagaan PKBM tahun 2019. Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap dedikasi kami, dan kiprah PKBM kami diabadikan dalam buku Best Practise dengan judul Jejak PKBM dalam Bingkai Keindonesiaan yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Dirjen PAUD Dikmas, Kemdikbud.

Dengan keluarnya Perpres ini, hilanglah merdeka belajar bagi kami. Kami para penggiat PNF memohon kepada bapak Presiden Jokowi untuk membatalkan Perpres No. 82/2019 terkait dihilangkannya Pendidikan Masyarakat/Pendidikan Non Formal karena ini bertentangan dengan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tentang jalur pendidikan yang dibagi menjadi 3 yaitu Pendidikan Formal, Pendidikan Non Formal dan Pendidikan Informal. Dan kami juga memohon kepada Mas Mentri Pendidikan dan Kebudayaan supaya kami SPNF PKBM ditangani khusus oleh satu Direktorat dan tidak dititipkan ke pendidikan formal (Pendidikan Dasar dan Menengah/ Dikdasmen). Ibaratnya biarlah kami di rumah kecil tapi diurus dengan ketulusan, daripada ditempatkan di rumah besar dan mewah tapi dianaktirikan. Pengalaman kami di 2009-2014 saat kami dititipkan di Dikdasmen, kami SPNF mengalami 'hidup segan, matipun tak mau' . Selain itu kalau kami dititipkan di Dikdasmen, jangan jadikan kami SPNF dianaktirikan dan tidak 'diformalin', yang membuat kaku anak-anak kami, dan kaku kegiatan belajar kami. Biarkan kami merdeka belajar seperti biasanya untuk melahirkan generasi penghafal Qur'an dan pemimpin masa depan, sehingga masyarakat tetap lebih memilih kami untuk memasukkan anak-anaknya belajar di SPNF PKBM.

#savedikmas #savepkbm #savepnfi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

InShaa Allah akan ada solusi terbaik. Sukses selalu dan barakallahu

26 Dec
Balas

Aamiin ya Robb...terima kasih atas apresiasinya...

26 Dec

Aamiin ya Robb...terima kasih atas apresiasinya...

26 Dec

Aamiin ya Robb...terima kasih atas apresiasinya...

26 Dec

Niat baik akan menemukan jalan terbaik. Apalagi niat itu untuk AlQur'an. Allah akan memberikan jalan terbaik. Saya yakin. Salam literasi.

26 Dec
Balas

Turut bersedih semoga ada solusi terbaik ya bu

26 Dec
Balas

Turut bersedih semoga ada solusi terbaik ya bu

26 Dec
Balas

Tetap semangat

26 Dec
Balas



search

New Post