Hari ini, merupakan hari pertama dilaksanakan ASAJ (Asesmen Sumatif Akhir Jenjang) bagi siswa-siswi kelas sembilan. Istilah baru yang dipaksa dikenalkan kepada siswa-siswi di akhir tahun pembelajaran.

Bagi sebagian orang, istilah Sumatif, ujian, ataupun ulangan tidak menjadi masalah yang serius untuk diperbincangkan. Toh endingnya, siswa-siswi tetap mengerjakan soal.

Sejak ditiadakan ujian nasional yang dulu sempat serius menjadi bahan perdebatan, pada tahun-tahun setelah itu ternyata tetap diadakan ujian. Walaupun standarnya berupa ujian sekolah.

Kurikulum yang berbeda antara siswa-siswi yang sekarang kelas sembilan dengan adik-adik kelasnya di kelas tujuh, membuat sedikit menggoncang dunia pendidikan. Berbagai istilah baru bermunculan dan terus disosialisasikan.

Pada kurikulum 2013, para siswa masih mengenal penilaian harian yang biasanya dilakukan pada akhir bab pada setiap mata pelajaran. Sedangkan untuk siswa-siswi pada kurikulum merdeka, penilaian harian diganti dengan istilah formatif dan sumatif.

Formatif dapat dilakukan kapan saja untuk mendiagnosa awal dan proses pencapaian pembelajaran siswa. Sedangkan sumatif dapat dilakukan pada akhir bab atau akhir semester.

Nah, untuk siswa-siswi yang sekarang masih di kelas sembilan dengan kurikulum 2013, seharusnya masih dengan istilah penilaian harian dan penilaian akhir semester. Kemudian dapat ditambahkan dengan penilaian akhir tahun.

Tetapi lagi-lagi yang abadi adalah perubahan. Dengan dalih sosialisasi dan adaptasi, berbagai istilah antara dua kurikulum yang berbeda dipaksa untuk digabungkan. Bukankah ini membuat masing-masing kurikulum tidak memiliki batas yang jelas?

Kota Bayu, 8 Mei 2023