CANGKRIMAN, MENGINTIP SOAL PAS DARING (T365, H261)
Mendung kembali tertata, tebal menutup langit. Entah, sejak pagi cuaca tak menentu. Sebentar mendung, sebentar cerah. Hingga tak terasa badan pun harus turut menyesuaikan keadaan.
Dalam siang di akhir pekan, kembali kubersandar pada tiang di teras kelas. Melepas anak-anak kelas tujuh yang telah selesai mengerjakan PAS daring di sekolah.
Sesi berikutnya kelas delapan mulai memasuki laboratorium TIK. Usai sejenak istirahat kembali aku melangkah mendampingi beberapa siswa. Satu jam mata ujian seni budaya telah selesai. Berganti dengan mata pelajaran bahasa Jawa.
Mengingatkanku pada masa SMP dulu. Ketika itu aku bersekolah di MTsN di dekat tempat tinggalku. Mata pelajaran bahasa Jawa dulu merupakan mata pelajaran wajib di sekolah. Ada ujian tersendiri, khusus mata pelajaran ini.
Tentu sebagai siswa terkadang kekhawatiran pun muncul manakala kami kurang menguasai mata pelajaran tersebut. Saya pribadi yang asli keturunan Jawa pun merasa sulit memahami bahasa Jawa.
Tata bahasa Jawa saya nilai sangat rumit dan setiap jenjang usia pun berbeda penerapannya. Ada istilah bahasa ngoko, untuk berbicara dengan sebaya atau orang tua kepada orang yang lebih muda. Ada bahasa krama madya, untuk berbicara dengan orang yang seusia. Ada pula bahasa krama inggil, untuk berbicara dengan orang yang lebih tua atau yang kita hormati.
Tak hanya itu, penulisan kalimat dalam bahasa jawa pun juga menggunakan huruf Jawa, yang biasa kami sebut ha na ca ra ka. Huruf Jawa itupun cara penulisannya juga rumit karena ada kata depan, sisipan dan akhiran.
Walaupun sulit dalam belajar bahasa Jawa tetapi aku sangat menyukainya. Sesuatu yang unik tentu membuatku penasaran dan tertantang untuk bisa mempelajari dengan lebih sempurna.
Satu hal yang menarik dalam bahasa Jawa, ada istilah cangkriman. Apakah cangkriman itu? Cangkriman sama dengan teka-teki. Tentu teka-teki itu ada pertanyaan dan ada jawaban.
Terkadang cangkriman ini juga sebagai sarana candaan dengan teman. Siapa yang bisa menjawab tentu dia yang menang dalam permainan. Tak ada hadiah tentunya. Tetapi sorak kemenangan itu hal yang istimewa.
Mengintip soal PAS daring kelas delapan hari ini, sempat kubaca soal tentang cangkriman. Begini tertulis dalam soal, " Cilik dadi kanca, yen gedhe dadi musuh." Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya, " kecil menjadi teman, jika besar menjadi musuh. "
Cangkriman atau teka-teki itu harus ada jawaban. Ternyata anak sekarang masih juga kesulitan menjawabnya. Jawaban yang tepat adalah api. Jadi api yang kecil dapat menjadi teman. Dapat kita gunakan untuk menyalakan lilin, memasak dan lain-lain.
Namun terkadang karena kecerobohan orang atau kejadian alam, maka api yang kecil itu bisa membesar dan menjadi musibah atau musuh manusia.
Sambil bersandar di sela tugas dinas, akupun kembali belajar tentang cangkriman. Kubuka gawai dan mulai kubaca beberapa jenis dan contohnya. Akupun tersenyum sendiri membaca cangkriman dan mencoba menjawab pertanyaan dalam teka-teki itu.
Salah satu contoh lainnya misalnya begini, "Ana gajah numpak becak, ketok apane? " artinya "ada gajah naik becak, kelihatan apanya?" Jawabannya adalah, "ketok yen ngapusi atau kelihatan menipunya.
Sedikit hiburan di akhir pekan. Sambil menunggu anak-anak kelas sembilan untuk PAS daring sesi berikutnya. Salam literasi. Lestarikan budaya negeri.
#T365, H261
Nganjuk, 05122020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya
Terima kasih Bu Fit. Salam literasi
Terima kasih sudah menambah pengetahuan saya, Bu...
Alhamdulillah. Aamiin. Terima kasih kembali. Salam literasi.
Tentu menyenangkan ya, mengisi sela waktu dengan mempelajari cangkriman. Ulasannya keren, Bund. Sangat bermanfaat.
Aamiin. Alhamdulillah. Belajar senang dimana pun berada. Terima kasih Bu Terima. Salam literasi.
Cangktiman yang menawan. sehat dan sukses selalu bucantiik
Aamiin. Terima kasih. Doa terbaik untuk Bunda.
Hahaa..lucu2 seru ya mbak cangkrimannya
Alhamdulillah. Hiburan Bunda. Terima kasih. Salam literasi. Sukses selalu.
Heheee...mantul Bundaku
Mengintip yang menguntungkan. He he. Jadi ide. Terima kasih.
Dulu aku sempt diajarin almarhum mama. Tulisan ha na ca ra ka, tapi semua lupa....susah bagiku. Keren Bun...lanjut
Memang susah Bunda. Tapi asyik. Terima kasih Bunda. Salam literasi.
Keren bunda Nur...kalau di sini dulu ada mapel.muatan lokal nya BAM Budaya Alam Minangkabau. Tapi sekarang ganti dg Tahfizh bun.
Iya Pak. Sekarang bahasa Jawa masuk ke Muatan Lokal. Tetap juga banyak anak yang kesulitan. Terima kasih hadirnya. Sukses selalu. Salam literasi.
Nggone neng selangkangan. Nek ditarik mendek. Nek diculke mlaku. Apa jawabane? Jawabane gampang. Rem becak.Asyik ya bu Cangkriman.
Ha ha. Onok ae. Maturnuwun Buk. Salam literasi.
Mantep, Bu kearifan lokal. Saya tertantang utk belajar 'ngoko alus nya, Bu.
Belajar bareng Bunda. Terima kasih. Salam literasi.
Mantap bu, jadi dapat pengalaman dari ulasannya, salam sukses
Alhamdulillah. Aamiin. Semoga bermanfaat. Terima kasih supportnya.