Fungi, yang Cantik Menarik
"Hah, makanannya sudah berjamur. Bagaimana ini? "
Begitu paniknya kadang saat seseorang mengetahui makanan kesukaannya sudah berjamur. Jamur memang ada bermacam-macam. Ada yang tumbuh pada makanan, ada pula yang tumbuh pada pakaian. Ada pula yang hidup menempel pada kayu-kayu yang tumbang, dan di banyak tempat lainnya.
Jamur termasuk ke dalam kingdom Fungi. Jamur biasa hidup pada tempat yang lembab. Jenisnya beragam. Ada yang berwarna putih, hitam, coklat, oranye, dan warna yang menarik lainnya. Tetapi di mana pun, tidak ada jamur yang berwarna hijau. Mengapa?

Ya. Karena jamur merupakan organisme yang tidak berkhlorofil. Sehingga dalam hidupnya, jamur tidak dapat berfotosintesis layaknya tumbuhan. Lalu bagaimana jamur mendapatkan makanan? Dalam ekosistem di bumi ini jamur berperan sebagai pengurai. Artinya jamur dapat menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati.
Bayangkan jika tidak ada jamur dan bakteri yang berperan sebagai pengurai. Apa yang akan terjadi dengan berbagai jenis makhluk hidup yang sudah mati? Tanpa peran pengurai, makhluk hidup yang telah mati kemungkinan besar tetap utuh.
Jamur yang cantik menarik tidak semuanya dapat dikonsumsi. Ada banyak jenis jamur yang beracun. Semakin cantik jamur, biasanya kandungan racunnya semakin tinggi. Maka hati-hati sebelum mengonsumsi jamur.

Jamur dapat juga digunakan untuk membuat tempe. Hifa atau benang-benang pada jamur berfungsi mengikat dan menguraikan kedelai sehingga dapat menyatu dan berubah menjadi tempe. Untuk proses pembuatan tempe dengan jamur Rhizhopus oryzae tidak membutuhkan oksigen. Maka dalam pembuatan tempe, kedelai yang sudah dicampur jamur harus ditutup.
Jamur yang tumbuh liar juga ada yang dapat dimakan. Misalnya jamur payung, atau jamur barat, jamur gigit, jamur kuping, dan lain-lain.

Jamur kayu yang kaku dan berlapis-lapis seringkali tidak diperhatikan banyak orang. Padahal jamur yang cantik ini dapat dikeringkan dan dapat digunakan untuk hiasan.
8 Februari 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi!