Masih saya simpan buku antologi No Baper berjudul Haruskah Guru Memanipulasi Nilai Siswa? Buku yang sangat bermakna ini berisi berbagai tulisan dari para guru dan pemerhati pendidikan terkait dengan nilai siswa.

Seperti yang sekarang sedang kita lakukan. Akhir tahun telah tiba. Para siswa kelas sembilan sudah selesai ujian. Biarpun untuk saat ini tidak ada lagi Ujian Nasional maupun Ujian Sekolah. Para guru mulai disibukkan dengan pengolahan nilai untuk raport.

Akankah guru memanipulasi nilai siswa? Mungkin untuk beberapa orang masih harus melakukan yang demikian. Tetapi seharusnya, guru tidak perlu memanipulasi nilai siswa.

Kompetensi masing-masing siswa memang berbeda. Sehingga tidak semua siswa berhak memeroleh nilai yang sama, atau nilai sesuai kesepakatan yang diminta.

Mengapa harus sepakat? Semua tahu bahwa ada batas tertentu untuk menilai siswa. Dalam kurikulum lama dikenal dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Tetapi untuk Kurikulum Merdeka, nilai siswa dapat diperoleh dari aktivitas yang berbeda, dengan aturan yang jelas tidak sama.

Perbedaan kompetensi siswa ini harus dipahami sebelumnya. Sehingga masing-masing siswa tetap dapat memeroleh nilai sesuai dengan kemampuannya. Bukankah dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan cara pembelajaran berdiferensiasi?

Dalam pembelajaran berdiferensiasi maupun pembelajaran yang biasa kita lakukan, tentu tidak hanya menerapkan satu atau dua metode saja. Berbagai strategi pun dapat diterapkan dengan dilengkapi berbagai media dan sumber belajar.

Jika langkah seperti ini, apakah masih perlu memanipulasi nilai siswa?

26 Mei 2023