Saya paling suka jalan-jalan. Sejak masih anak-anak, remaja, hingga setelah berkeluarga. Bersama suami dan anak-anak, saya dulu sering jalan-jalan ke luar kota. Menggunakan kendaraan roda dua ataupun dengan bus dan kereta, bukan masalah. Semua perjalanan dapat kami nikmati sepuasnya.

Saat ini setelah bergabung dengan beberapa komunitas, perjalanan wisata tidak melulu bersama keluarga. Sesekali saya pun berwisata bersama teman-teman sebuah perkumpulan yang saya ikuti. Antara lain berwisata bersama teman guru IPA dan juga ibu-ibu pengurus Dharma Wanita.

Suatu hari, saat kami sedang berziarah ke makam waliyullah, saya melihat ada jamur kayu tumbuh di sebuah pohon besar. Letak pohon persis di selatan makam. Makam yang menjadi tujuan ziarah tersebut berada di wilayah kecamatan Wilangan.

Kecamatan Wilangan terletak di kabupaten Nganjuk dan berada di ujung paling barat, tepatnya berbatasan dengan kabupaten Madiun. Di sanalah terkenal ada makam waliyullah yang bernama Syekh Sulukhi.

Dari Masjid Wilangan di dekat jalan raya Surabaya Jogja, tinggal berbelok ke utara melewati jalan pedesaan. Tidak jauh, dan mudah dijangkau. Letak makam ada di dekat sungai.

Jamur kayu yang bertingkat tersebut mungkin saja dapat kita temukan di lokasi lainnya. Warnanya coklat, dan tumbuh melebar pipih serupa kipas. Cantik sekali.

Andai jamur tersebut tumbuh di hutan dekat sekolah saya, mungkin sudah saya ambil dan dapat diawetkan. Bagaimana caranya? Cukup dengan mencongkel dari pohonnya dan dikeringkan.

Sayangnya jamur kayu bertingkat itu tumbuh di lokasi dekat makam. Sehingga saya cukup dengan memotretnya tanpa berani mengganggu keberadaannya. Bukankah tempat wisata dikelola oleh pihak tertentu sehingga kita tidak boleh asal petik dan mengambil sesuatu.

Kota Bayu, 14 Mei 2023