Kipas-kipas Terlepas
Kipas-kipas terlepas
Dari genggaman jemariku
Entah bagaimana hendak kurengkuh kembali
Biarpun secepat kilat kuberlari
Kipas-kipas terlepas kembali
Sang bayu telah membawa pergi
Tinggalkanku terpaku di sini
Memandang dedaunan jatuh
Menatap dahan-dahan luruh
Patah
Ditimpa keserakahan orang-orang
Yang tak lagi peduli pada alam
Kipas-kipas telah terlepas
Jauh
Hanya gerah yang tersisa
Dan kepenatan menindih sukma
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi!
Keren menewen Mbak. Sukses selalu
Istimewa sekali, semoga kipas-kipas cari angin dapat ditemukan lagi
Mantap