NURROHMAH PUJI MASTUTI

Guru IPA yang sejak kecil gemar sastra. Seringkali menulis puisi dan cerpen di sela kegemaran traveling.Lebih suka diam dan suka dengan ketenangan. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lapis Bunga,  Bunga Lapis

Lapis Bunga, Bunga Lapis

Membicarakan makanan memang tidak ada habisnya. Ada banyak sekali jenis makanan yang ada di Indonesia. Dari makanan tradisional hingga modern, dari yang gorengan hingga makanan yang dioven, dari yang kering hingga basah, dan berbagai jenis lainnya berdasarkan rasa maupun bentuknya. 

Salah satu jenis makanan tradisional berupa kue atau jajanan. Namanya lapis karena dibuat dengan tampilan berlapis-lapis. Jajanan berbahan dasar tepung beras yang dicampur dengan gula dan santan ini tentu tidak asing di lidah kita. 

Pada zaman dulu, tahun delapan puluhan, saya mengenal lapis hanya ada dua warna saja, yakni merah dan putih. Bahkan ketika usia remaja, saya juga sering membuat sendiri adonan lapis dua warna tersebut dengan cukup menambahkan pewarna merah yang berupa serbuk. Pewarna yang kemudian saya ketahui setelah itu ternyata bukan pewarna untuk makanan. Saya biasa menyebutnya sumba. 

Orang-orang tua yang dulu membuat tikar dari mendong, sejenis daun rerumputan, ternyata juga menggunakan pewarna tersebut untuk mewarnai bahan tikar. 

Zaman terus berkembang. Pewarna makanan pun banyak dijual di toko-toko bahan kue. Saat tahun sembilan puluhan hingga tahun duaribuan, kue lapis pun banyak yang diberi pewarna hijau pandan. Ada yang menggunakan pewarna makanan alami, ada pula yang buatan. 

Namun bentuk kue lapis rata-rata masih sama, tetap berbentuk segi empat. Cara penyajiannya pun cukup dibungkus dengan plastik yang dilipat. Sederhana sekali

Kali ini ternyata semakin banyak inovasi. Kue lapis semakin menarik untuk dinikmati. Tidak hanya dalam penampilan warna dan bentuknya, tetapi juga bahan dasarnya sudah dikombinasi. 

Nah, salah satunya kue lapis berbentuk bunga. Saya menyebutnya lapis bunga atau bunga berlapis. Mana yang benar? Terserahlah, mana yang Anda suka. 

 

Dari rasanya tetap manis seperti biasanya. Tetapi bentuknya bunga dan warnanya ungu muda berlapis putih. Menarik bukan? Jika dirasakan, sepertinya bahan dasarnya bukan hanya tepung beras, tetapi ada campuran tepung tapioka dan hunkue. Sedikit kenyal dan tidak mudah hancur. Mau nyoba? Sayang hanya ada satu dan tinggal gambarnya. 

14 Maret 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

wow yummy, jadi pengen kue lapis ungu

14 Mar
Balas



search

New Post