Menikmati kuliner di tengah perjalanan wisata membuat kita lebih mengenal keanekaragaman masakan di Indonesia. Umumnya, saat ini di segala usia lebih mengenal bakso dan mie ayam. Dua jenis kuliner khas yang dapat disatukan dalam penyajian.

Berbeda dengan mie ayam dan bakso, mie ongklok khas Wonosobo disajikan dengan sate ayam. Sensasi berbeda pada indra pengecap setelah berkali-kali hanya menikmati mie ayam dan bakso.

Mie ayam umumnya disajikan dengan kuah. Rasa kuah mie ayam cenderung dominan pada bumbu merica. Dapat juga dinikmati dengan sambal dan kecap untuk menambah rasa. Kuahnya tidak terlalu kental, sehingga tidak membuat si penikmat lekas kenyang

Mie ongklok yang baru pertama saya nikmati di daerah Wonosobo ini cenderung beda. Selain mie tampak lembek, kuahnya pun lebih kental. Sebab dalam kuah terdapat campuran tepung tapioka yang dilarutkan.

Rasanya pun berbeda dengan mie ayam, walaupun sama-sama berbumbu merica. Tambahan sate ayam di atasnya membuat aneh bagi lidah saya. Dalam sate ayam dibumbui dengan jinten dan terasa sangat kuat.

Selain mie, dalam sajian mie ongklok juga terdapat taburan bawang merah goreng dan ada campuran sayuran berupa sawi dan daun bawang.

Penyajian mie ongklok mirip dengan seblak yang kental. Sambal pun dapat ditambahkan bersama kecap manis sesuai selera. Mie yang cocok dinikmati saat cuaca dingin. Apalagi dilengkapi dengan minuman berupa jeruk peras yang hangat. Mie ongklok terasa lebih nikmat.

Mie ongklok juga dapat ditemukan dalam bentuk mie instan. Mie instan ini layaknya jenis mie lainnya. Ada berbagai rasa pilihan dan harga per bungkus sangat ramah di kantong. Tidak perlu merogoh saku dalam-dalam. Satu porsi mie ongklok dapat dibeli dengan harga sekitar lima belas hingga dua puluh ribuan. Sedangkan mie ongklok instan dengan harga sekitar tiga belas hingga empat belas ribuan saja.

26 September 2023