Belajar IPA tidak harus di dalam kelas. Di saat perayaan HUT Kemerdekaan seperti sekarang ini, kita pun bisa mengajak anak-anak untuk belajar IPA di luar. Misalnya sambil melihat pameran maupun saat menyantap makanan.

Mengenal produk bioteknologi dapat dengan mudah kita pelajari bersama anak-anak saat melihat contoh langsung. Misalnya produk berupa tempe dan tape.

Bioteknologi konvensional merupakan cara atau teknik dalam meningkatkan kualitas makanan dengan menggunakan mikroorganisme. Mikroorganisme yang digunakan dapat berupa jamur maupun bakteri.

Tempe berbahan kedelai. Dari kedelai yang sudah direbus dan dibersihkan dapat dijadikan tempe dengan mencampur bahan utama dengan jamur. Tetapi bukan jamur sembarang jamur.

Jamur tempe disebut juga Rhizopus oryzae. Secara tradisional, orang-orang pada zaman dulu menangkap jamur tersebut dengan menggunakan daun yang ditempelkan pada tempe atau dengan mengiris lapisan tempe bagian luar.

Sedangkan tape merupakan produk bioteknologi konvensional berbahan singkong. Mikroorganisme yang berperan untuk mengubah singkong menjadi tape adalah Saccharomyces cereviceae.

Tape dapat berubah menjadi lunak, manis dan mengandung alkohol dengan prosentase tertentu.

Tape dan tempe keduanya melalui tahap fermentasi sehingga dalam prosesnya tidak memerlukan oksigen bebas. Untuk itulah pada saat membuat tape dan tempe bahan dasar harus ditutupi setelah dicampur dengan jamur atau bakteri. Dengan cara inilah mikroorganisme dapat bernafas secara anaerob.