Abah
Punggung yang kesepian terlihat tak berdaya
Jadi aku hanya mampu menangis
Aku benci diriku karena tidak mengetahuinya selama ini
Karena dia selalu berpura-pura tenang dan tersenyum
Karena dia selalu berpura-pura kuat di hadapanku
Aku pikir karna aku jarang melihatnya
Jadi aku tak tahu tentang rasa kesepiannya
Ia selalu berpura-pura merasa lebih baik setelah menghembuskan nafas yang dalam, aku bisa melihat air mata yang ia sembunyikan
Ia enggan menangis walau hatinya terluka
Matanya mengisyaratkan bahwa ia lelah
Tapi ia menyembunyikannya, seperti pembohong
Sekaranglah saatnya aku merangkulnya
Kupersembahkan bahu kuatku untuknya bersandar
Ia selamanya bagaikan sebuah langit yang tinggi untukku
Setelah mengamatinya dengan waktu yang lama
Aku berlari kepadanya dan memeluknya
Aku hanya ingin menangis
Aku ingin menangis dalam pelukannya
Karena rasa terima kasihku terhadapnya
Aku belum melakukan apapun untuknya
Aku belum memberikan apa pun untuknya
Aku tak mengerti apapun saat itu, aku masih terlalu muda
Aku juga tak mencoba mengertinya
Namun akhirnya aku paham
Aku harap ini belum terlambat
Inilah kata-kata yang sangat ingin aku ucapkan
Aku mencintaimu untuk selamanya
Abahhhhhh!!!!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bahagia asih punya abah
kadang memang tak sanggup berbagi sulit, karena tak ingin melihat yang dicintainya ikut prihatin---abah yang tegar, sehatlah --salam sukses bunda