Nursaniah Pasri

Nursaniah Pasri lahir di sebuah kota kecil Padangsidimpuan 46 tahun yang lalu. Selain mengadu kepada Allah, pensil dan kertas adalah sahabat setia saat didera s...

Selengkapnya
Navigasi Web
Limbah Organik dari Dapur
Hari ke 7

Limbah Organik dari Dapur

Bagi para pecinta tanaman, lahan terbatas bukan halangan untuk becocok tanam. Tergantung bagaimana cara menyiasati dan memilah jenis tanaman yang sesuai dengan luas area yang ada. Kita bisa merawat tanaman buah dalam pot (tabulampot) dari hasil cangkokan agar pertumbuhan batangnya tidak terlalu cepat sehingga mudah dikendalikan. Tabulampot selain menghasilkan buah yang dapat kita konsumsi sekaligus berfungsi sebagai tanaman hias dan anti polutan.

Merawat tabulampot sangat menyenangkan. Penggunaan media tanamnya yang sedikit memudahkan mengontrol asupan nutrisi. Begitu juga dalam pencegahan hama, jumlah plant yang tidak terlalu banyak memudahkan kita mengawasi perubahan perubahan yang terjadi pada daun atau batang sebagai alarm pertama jika tanaman mengalami masalah.

Pemberian pupuk, fungisida dan pestisida adalah unsur penting dalam menghasilkan batang yang sehat serta hasil buah yang berkualiatas.Namun karena kita bercocok tanam di area terbatas yang berhubungan langsung dengan tempat tinggal, seperti di teras maupun balkon, maka penggunaan bahan kimia sebisa mungkin harus dihindari. Terlebih lagi jika penghuni rumah masih ada yang balita.

Penggunaan pupuk dan insektisida organik dapat kita peroleh dari limbah dapur kita. Air cucian beras adalah limbah dapur yang sangat berguna untuk tanaman. Kandungan karbohidrat, vitamin B-1, dan protein glutein dapat merangsang hormon tumbuh berupa auksin, gibberelin dan alanine yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan daun, tunas dan bunga. Penggunaannya bisa diaplikasikan secara langsung pada tanaman, bisa juga diendapkan beberapa hari. Guna pengendapan agar kandungan asam Amino lebih tinggi. Asam Amino dapat mempercepat daya serap akar serta peningkatan kandungan klorofil yang sangat berperan dalam proses fotosintesis.

Jika penggunaan air cucian beras harus diendapkan terlebih dahulu, jangan heran jika sudah lebih dari 24 jam aromanya akan mengganggu seluruh penghuni rumah. Untuk meminimalisir aroma tak sedap tersebut masukkan sisa teh celup yang sudah terpakai ke dalam rendaman. Aroma tak sedap tidak akan muncul.

Sebagai pengganti fungisida dan festisida kimia, kita dapat menggunakan campuran dari beberapa bahan yang ada di dapur sebagai fungisida dan pestisida organik. Siapkan 1 liter air, 1 sdt baking soda, 1 sdt sabun pencuci piring cair, dan 1 sdt minyak sayur. Campurkan semua bahan hingga rata., gunakan semprotan dalam mengaplikasikannya pada tabulampot anda. Kandungan baking soda dapat membasmi kutu kutu kecil, siput pengganggu serta serangga kecil lainnya. Adapun minyak dan sabun cair sebagai bahan pengikat agar pestisida atau fungisida buatan kita menempel lebih lama pada bagian yang di semprot.

Yuk berkebun, siasati lahan terbatas dan manfaatkan bahan bahan yang sudah ada di dapur kita. Selamat bertanam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terimakasih Bu sudah berbagi info. Terimakasih udah follow saya dan sudah saya follback ya Bu. Salam sukses selalu.

09 Aug
Balas

Sama sama bun... salam literasi...

10 Aug



search

New Post