Nur Sholihah

Guru di SD Negeri Kajoran 1, kabupaten Magelang...

Selengkapnya
Navigasi Web

Menjadi karyawan baru

Nania, adalah seorang karyawan baru disebuah perusahaan yang cukup terkenal dikotanya. Dia bisa masuk ke perusahaan tersebut berkat saudara sepupunya, Tiyo yang menjadi tangan kanan bos perusahaan tersebut. Sang bos meminta kepada kepada Tiyo untuk mencari karyawan baru yang mempunyai skill sebagus Tiyo agar bisa menggantikan Tiyo nantinya.

Awal mula Nania masuk ke perusahaan tersebut para karyawan lainnya masih sangat hormat kepadanya karena mereka tau bahwa Nania adalah adik sepupu pak Tiyo. Masalah terjadi setelah hampir 1 bulan Nania bekerja. Pak Tiyo dipindah tugaskan ke kantor pusat, setiap pekerjaan yang akan dikerjakan Nania selalu diminta oleh karyawan lain. Mereka merasa khawatir Nania tidak akan mampu mengerjakannya karena Nania hanya lulusan kampus biasa. Karyawan diperusahaan itu memang sudah senior semua yang mempunyai anggapan bahwa lulusan kampus Negeri selalu bagus. Sehingga setiap mereka merasa kesulitan dengan teknologi baru akan bertanya kepada Afif teman seangkatan Nania yang lulusan kampus Negeri.

Pada suatu hari datanglah mesin dengan teknologi yang paling canggih. Semua karyawan senior diperusahaan tidak ada yang bisa mengoperasikannya. Dan hanya Afif yang diijinkan untuk mengoperasikan mesin tersebut walau Afif sendiri juga belum terlalu menguasainya. Ketika ada kendala dengan pengoperasian mesin tersebut, semua karyawan panik, mereka takut si bos akan marah besar karena mesinnya rusak. Sampai saat si bos datang dan mendapat laporan bahwa mesinnya ngadat, si bos hanya tersenyum sambil menatap ke Nania. Kemudian beliau menghampiri Nania sambil berkata " kamu bisa mengatasinya?" Nania hanya mengangguk sambil tersenyum. Setelah itu Nania menuju ke mesin tersebut dan mencoba mengoperasikannya. Semua karyawan berdecak kagum ketika Nania dengan lihai bisa mengatasi masalah mesin tersebut sehingga bisa beroperasi dengan lancar kembali. Mereka tidak tahu bahwa mesin tersebut adalah hasil rancangan tangan Nania sendiri. Nania memang gadis cerdas dan terampil yang sangat pendiam dan tidak sombong.

Sejak saat itu semua karyawan sangat menghormati Nania seperti mereka menghormati pak Tiyo. Mereka juga meminta maaf kepada Nania atas sikap mereka selama ini yang telah meremehkan Nania. Nania hanya tersenyum sambil berkata "saya bukan apa-apa dibanding bapak ibu semua, karena itu saya mohon bimbingannya dalam bekerja".

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul

10 Jul
Balas

Awal yg baik jengsay. Lanjut terus. Kufollow difolbek ya...

10 Jul
Balas

Terimakasih...mohon bimbingannya terus.

10 Jul

keren Bunda. Penuh tuntunan hidup yang baik. Menghindari sombong dan angkuh dalam pergaulan dengan sesama. Salam literasi. Sukses selalu.

10 Jul
Balas

Terimakasih, maaf masih pemula

10 Jul

Dengan belajar tanpa henti dan bersemangat pasti bisa. Salam literasi Bu :)

10 Jul
Balas



search

New Post